6 Tanda Tubuh Kelebihan Kafein, Waspadai Sebelum Terlambat!
- freepik.com
Olret – Kopi memang teman setia di pagi hari. Bahkan, banyak dari kita yang merasa belum “hidup” sebelum menyesap secangkir kopi panas. Kafein yang terkandung dalam kopi (dan juga teh, cokelat, minuman berenergi, serta soda) memang bisa membantu tubuh lebih fokus, meningkatkan semangat, dan bikin mata melek saat kerja numpuk. Tapi semua yang berlebihan, pasti nggak baik.
Yup, terlalu banyak konsumsi kafein bisa menimbulkan efek samping yang nggak menyenangkan buat tubuh. Sayangnya, banyak orang nggak sadar bahwa gejala-gejala yang mereka alami sebenarnya adalah sinyal tubuh yang “protes” karena kebanyakan kafein.
Nah, biar kamu nggak terus-terusan mengira itu cuma karena kurang tidur atau stres kerjaan, yuk kenali tanda-tanda tubuh kelebihan kafein berikut ini!
1. Jantung Berdebar Lebih Cepat dari Biasanya
Salah satu tanda paling umum dan mudah dikenali saat tubuh kelebihan kafein adalah detak jantung yang meningkat. Kamu mungkin merasa jantung seperti "lompat" atau berdetak terlalu cepat, bahkan dalam kondisi istirahat.
Ini terjadi karena kafein merangsang sistem saraf pusat. Buat kamu yang sensitif terhadap kafein, bahkan satu gelas kopi saja bisa bikin jantung berdebar-debar. Kalau kamu merasa cemas ditambah jantung nggak karuan, bisa jadi kamu kebanyakan kafein.
2. Sulit Tidur atau Insomnia
Kafein bisa bertahan di dalam tubuh selama 6–8 jam. Jadi kalau kamu ngopi sore hari atau malam, jangan heran kalau kamu justru gelisah di tempat tidur dan nggak bisa terlelap.
Tubuh yang overkafein bakal susah masuk ke fase tidur nyenyak. Alhasil, kamu bisa jadi kurang tidur dan malah mengandalkan kopi lagi esok harinya. Hati-hati, ini bisa jadi siklus yang nggak sehat!
3. Sering Cemas dan Mudah Panik
Kafein merangsang produksi hormon adrenalin, yang bisa bikin kamu merasa lebih “on fire”. Tapi kalau kebanyakan, bisa-bisa kamu justru merasa cemas berlebihan, gelisah tanpa sebab, bahkan sampai panik.
Kalau kamu merasa otak seperti lari kencang, tangan gemetar, dan sulit fokus padahal tugas belum banyak coba cek lagi, mungkin kamu udah ngopi terlalu banyak hari itu.
4. Gangguan Pencernaan
Kafein merangsang gerakan otot-otot di saluran cerna, itu sebabnya kopi bisa bikin kamu ingin ke toilet. Tapi kalau kebanyakan? Bisa menyebabkan diare, sakit perut, atau rasa nggak nyaman di perut.
Apalagi kalau kamu minum kopi dalam keadaan perut kosong bisa bikin asam lambung meningkat dan perut jadi perih. Jadi, kalau perut mulai rewel setelah ngopi, mungkin tubuhmu minta "jeda kafein".
5. Sakit Kepala atau Migrain
Lucunya, kafein bisa membantu meredakan sakit kepala dalam dosis kecil (itulah kenapa beberapa obat migrain mengandung kafein). Tapi jika kamu konsumsi berlebihan atau tiba-tiba berhenti setelah biasa minum banyak kopi, bisa terjadi caffeine withdrawal alias gejala putus kafein.
Hasilnya? Sakit kepala, lemas, bahkan bisa mood swing seharian.
6. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat
Kafein bersifat diuretik ringan, yang artinya bisa meningkatkan produksi urine. Jadi nggak heran kalau kamu jadi sering ke toilet setelah minum banyak kopi atau teh. Tapi kalau jadi terlalu sering, bahkan sampai mengganggu aktivitas, bisa jadi itu tanda tubuhmu sedang bekerja keras membuang kelebihan kafein.
Lalu, Berapa Batas Aman Konsumsi Kafein?
Menurut berbagai sumber kesehatan, konsumsi kafein yang masih dianggap aman untuk orang dewasa adalah maksimal 400 mg per hari atau setara dengan sekitar 3–4 cangkir kopi biasa. Tapi tentu saja, toleransi tiap orang berbeda-beda. Ada yang minum segelas kopi udah langsung berdebar, ada juga yang tahan 3 cangkir tanpa masalah.
Yang penting, pahami tubuhmu. Kalau sudah muncul gejala-gejala di atas, itu tandanya tubuhmu minta “istirahat” dari kafein.