Kenapa Tubuh Berkeringat Saat Makan Pedas? Ini Penjelasan Ilmiahnya
- Tiktok/tanboykun_asli
Olret – Makan pedas bagi banyak orang bukan sekadar soal rasa, tapi juga sensasi. Lidah terbakar, hidung mulai berair, dan tiba-tiba keringat membasahi dahi padahal kamu lagi duduk santai di ruangan ber-AC. Kenapa bisa begitu? Apa tubuh mengira sedang kepanasan, padahal cuma makan sambal?
Ternyata, semua itu bukan efek samping biasa. Ada penjelasan ilmiah yang cukup menarik di balik reaksi tubuh saat berhadapan dengan makanan pedas. Yuk, kita bahas kenapa makanan pedas bisa bikin kamu keringatan seolah baru lari maraton.
Sensasi Terbakar dari Senyawa Capsaicin
Rasa pedas yang kita kenal sebenarnya tidak termasuk dalam lima rasa dasar (manis, asam, asin, pahit, umami). Sensasi terbakar itu berasal dari senyawa bernama capsaicin, yang banyak ditemukan dalam cabai, terutama di bagian biji dan urat putihnya.
Capsaicin bekerja dengan mengikat reseptor saraf khusus di mulut yang bernama TRPV1 (Transient Receptor Potential Vanilloid 1). Reseptor ini bertugas mendeteksi suhu panas atau luka bakar. Saat capsaicin masuk dan mengaktifkan TRPV1, otak menerima sinyal seolah-olah ada suhu panas ekstrem di dalam mulut padahal tidak ada perubahan suhu sama sekali.
Inilah yang membuat kamu merasa “kepanasan” setiap kali makan pedas, walau suhu makanannya normal saja.
Kok Jadi Berkeringat?
Begitu otak menerima sinyal bahwa tubuh sedang mengalami panas, sistem pendingin alami tubuh pun langsung bekerja dengan cara mengeluarkan keringat. Keringat muncul di dahi, wajah, leher, bahkan punggung, sebagai upaya tubuh untuk menurunkan “suhu” yang dianggap tinggi.
Reaksi ini disebut gustatory sweating, yaitu keluarnya keringat sebagai respons terhadap makanan, khususnya yang pedas. Meski terlihat seperti reaksi berlebihan, sebenarnya tubuh hanya sedang melakukan tugasnya untuk menjaga suhu tetap stabil.
Apakah Berbahaya?
Pada kebanyakan orang, berkeringat setelah makan pedas adalah hal normal dan tidak membahayakan. Namun, jika keringat muncul berlebihan bahkan saat makan makanan biasa (tidak pedas), bisa jadi itu tanda adanya kondisi medis tertentu seperti gustatory hyperhidrosis. Kondisi ini sebaiknya diperiksakan ke dokter, apalagi jika disertai gejala lain seperti pusing atau mual.