Mengapa Tidur Terlalu Lama Lebih Berbahaya Daripada Tidak Cukup Tidur?

Memperbaiki pola tidur
Sumber :

Olret – Sebuah studi baru menunjukkan bahwa tidur lebih dari 9 jam sehari dapat meningkatkan risiko kematian dini hingga 34%, 20 poin persentase lebih tinggi daripada kurang tidur.

Puasa Protein Dikaitkan dengan Kehilangan Otot, Para Ahli Memperingatkan

Studi internasional yang dipimpin oleh Universitas Semmelweis (Hongaria) ini menganalisis puluhan set data yang dikumpulkan oleh program survei dan studi tidur di berbagai negara untuk menemukan hubungan antara kurang tidur dan kesehatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur atau insomnia—dengan waktu tidur kurang dari 7 jam per malam—meningkatkan risiko kematian dini sebesar 14% dibandingkan dengan orang yang tidur 7-8 jam.

8 Makanan yang Diam-diam "Mencuri" Kalsium, Meningkatkan Risiko Osteoporosis

Namun, mereka juga menemukan sesuatu yang mengejutkan: Orang yang tidur terlalu banyak, dengan rata-rata 9 jam tidur per malam, memiliki risiko kematian dini 34% lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur cukup.

Tidur cepat

Photo :
  • https://pixabay.com/photos/people-woman-sleep-2537324/

Apa yang Terjadi Jika Kamu Makan 2 Butir Telur Sehari?


Menganalisis data baru ini dalam jurnal The Conversation, para peneliti dari CQUniversity Australia menunjukkan kemungkinan penyebab dari situasi yang tampaknya paradoks ini.

Menurut peneliti Australia, pada tahun 2018, sebuah studi menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari sembilan jam sehari memiliki risiko kematian 14% lebih tinggi selama periode 30 tahun dibandingkan mereka yang tidur cukup.

"Orang dengan masalah kesehatan kronis sering kali tidur terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Tubuh mereka mungkin membutuhkan istirahat ekstra untuk membantu pemulihan, atau mereka mungkin harus berbaring di tempat tidur lebih lama karena gejala atau efek samping obat," demikian argumen mereka.

Selain itu, orang dengan kondisi kronis mungkin kesulitan mendapatkan tidur berkualitas baik dan mungkin berbaring di tempat tidur lebih lama untuk mendapatkan lebih banyak tidur.

Selain itu, kita tahu bahwa faktor risiko kesehatan, seperti merokok dan kelebihan berat badan, juga berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk dan keinginan untuk tidur lebih lama.

Ini berarti orang mungkin tidur lebih banyak karena masalah kesehatan atau perilaku gaya hidup yang sudah ada, alih-alih tidur lebih banyak yang menyebabkan kesehatan yang buruk

"Sederhananya, tidur bisa jadi merupakan gejala kesehatan yang buruk, alih-alih penyebabnya," tulis Charlotte Gupta dan Gabrielle Rigney, peneliti dari CQUniversity di Australia.

Halaman Selanjutnya
img_title