Perbedaan Burnout dan Depresi, Jangan Salah Paham!

Risiko Depresi Terkait Pekerjaan
Sumber :
  • sanook

Berbeda dari burnout, depresi tidak selalu membaik dengan libur atau istirahat saja. Kondisi ini biasanya memerlukan penanganan serius seperti psikoterapi, konseling, atau bahkan pengobatan medis.

Mana yang Lebih Berbahaya?

Penyebab Burnout yang Jarang Disadari, Ternyata Bukan Cuma karena Kerja Lembur

Keduanya sama-sama harus diperhatikan. Namun, karena depresi berhubungan dengan kondisi mental yang dalam dan bisa berdampak pada pikiran untuk menyakiti diri sendiri, maka depresi jelas lebih serius.

Yang perlu digarisbawahi: burnout yang tidak ditangani bisa berkembang menjadi depresi. Awalnya mungkin hanya stres karena kerjaan, tapi jika terus-menerus ditekan, merasa tidak dihargai, dan kehilangan arah, perasaan lelah itu bisa berubah jadi perasaan tidak berarti—dan dari sana, depresi bisa mulai muncul tanpa disadari.

Bagaimana Cara Membedakannya?

7 Tips Biar Konsisten ke Gym Tanpa Cepat Bosan, Biar Semangat Nggak Cuma di Awal!

Perbedaan paling mudah terlihat dari ruang lingkup dampaknya. Burnout biasanya berkaitan dengan satu aspek hidup: pekerjaan atau tanggung jawab tertentu. Saat libur atau keluar dari situasi itu, kamu bisa merasa lebih baik.

Sementara depresi memengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Bahkan saat kamu tidak sedang bekerja, kamu tetap merasa hampa. Hal-hal yang dulu bikin kamu senang seperti ngobrol dengan teman, makan makanan favorit, atau nonton film kesukaan semuanya jadi terasa hambar.

Halaman Selanjutnya
img_title
Skill Ini Akan Punah di 2030—Bagaimana Menyelamatkan Kariermu dalam 5 Tahun?