Mitos dan Fakta soal Makan Malam, Ini Yang Harus Kamu Tahu
- freepik.com
Yang perlu diperhatikan bukan jamnya, melainkan jarak antara makan dan tidur. Idealnya, beri jeda sekitar 2–3 jam sebelum berbaring. Jadi, jika tidur jam 10 malam, makan di jam 8 masih tergolong aman. Tujuannya agar makanan sempat dicerna sebagian, sehingga tubuh tidak merasa kembung atau panas di dada saat beristirahat.
Haruskah Makan Malam Selalu Ringan?
Banyak orang memilih makan malam hanya dengan buah atau salad, dengan alasan lebih sehat. Memang, buah dan sayuran kaya vitamin dan serat, tapi jika hanya itu yang dikonsumsi, tubuh bisa kekurangan protein atau kalori. Akibatnya, perut akan cepat lapar, bahkan memicu ngemil tengah malam yang justru lebih tidak sehat.
Pilihan yang lebih baik adalah makan malam seimbang seperti karbohidrat kompleks (seperti nasi merah, kentang, atau ubi), protein tanpa lemak (ikan, ayam tanpa kulit, tahu, atau tempe), dan sayuran. Menu ini membantu kenyang lebih lama, menjaga kadar gula darah stabil, dan memberi energi hingga pagi hari.
Benarkah Makan Malam Mengganggu Tidur?
Makan malam memang bisa mengganggu tidur jika menunya terlalu pedas, berminyak, atau tinggi gula. Makanan tersebut dapat memicu rasa panas di dada (heartburn), kembung, atau lonjakan gula darah yang membuat tubuh sulit rileks.
Namun, makan malam yang tepat justru bisa membantu tidur lebih nyenyak. Kombinasi karbohidrat kompleks dan protein ringan dapat merangsang produksi serotonin, hormon yang membantu tubuh rileks dan mempersiapkan diri untuk tidur. Contohnya: semangkuk oatmeal dengan susu hangat, atau ikan panggang dengan sayuran kukus.