Tanda-Tanda Anak Terkena Cacingan yang Sering Diabaikan

Mendidik anak laki-laki dengan baik
Sumber :
  • freepik.com

OlretCacingan pada anak masih jadi masalah kesehatan yang sering terjadi di Indonesia. Meski terdengar sepele, kondisi ini bisa memengaruhi tumbuh kembang anak kalau tidak ditangani dengan benar. Ironisnya, banyak orang tua yang kurang sadar karena gejala cacingan sering mirip dengan masalah kesehatan lain dan akhirnya diabaikan. Nah, biar nggak salah langkah, yuk kenali tanda-tanda cacingan pada anak yang sering luput dari perhatian.

Apa yang Terjadi Jika Kamu Makan 2 Butir Telur Sehari?

1. Berat Badan Sulit Naik

Salah satu tanda paling umum adalah berat badan anak yang susah bertambah meski makannya banyak. Cacing di dalam usus mengambil nutrisi dari makanan yang dikonsumsi anak. Akibatnya, tubuh anak kekurangan gizi sehingga pertumbuhannya terhambat. Kalau si kecil terlihat aktif tapi berat badannya stagnan, jangan buru-buru menyalahkan faktor genetik bisa jadi ada cacing di saluran pencernaannya.

7 Buah yang Memelihara Hati, Hati Pun Sehat dan Kuat

2. Perut Buncit tapi Badan Kurus

Fenomena perut buncit dengan badan kurus sering dianggap wajar pada anak-anak. Padahal, kondisi ini bisa jadi pertanda infeksi cacing. Cacing menumpuk di usus dan menyebabkan gas berlebih, sehingga perut terlihat membesar. Sementara tubuh tetap kekurangan gizi, membuat anak tampak kurus dan pucat. Kalau kamu menemukan kombinasi ini pada si kecil, lebih baik segera periksa ke dokter.

6 Makanan yang Membantu Melawan Penyakit Hati Berlemak

3. Sering Mengeluh Gatal di Area Anus

Cacing kremi biasanya menyebabkan gatal di sekitar anus, terutama saat malam hari ketika cacing betina keluar untuk bertelur. Anak bisa jadi sering gelisah, menggaruk area pantat, atau sulit tidur. Sayangnya, banyak orang tua menganggap hal ini cuma masalah kebersihan kulit biasa, padahal bisa jadi tanda jelas adanya cacingan.

4. Nafsu Makan Tidak Stabil

Perubahan nafsu makan juga patut dicurigai. Anak yang cacingan kadang terlihat sangat lahap, tapi di waktu lain malah ogah makan. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan terganggu akibat keberadaan cacing di usus. Kalau kondisi ini berlangsung terus-menerus, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

5. Sering Sakit Perut atau Mual

Cacing di dalam usus bisa memicu iritasi dan peradangan ringan, sehingga anak sering mengeluh sakit perut, mual, atau bahkan muntah. Gejalanya biasanya muncul tanpa alasan jelas dan bisa hilang-timbul. Banyak orang tua salah mengira ini sekadar masuk angin atau masalah pencernaan biasa. Padahal, bisa jadi cacingan adalah penyebab utamanya.

6. Anak Mudah Lelah dan Lesu

Karena nutrisi diserap oleh cacing, tubuh anak jadi kurang energi. Akibatnya, anak terlihat lebih mudah lelah, lesu, dan kurang bersemangat meski tidak banyak aktivitas. Kalau kondisi ini dibiarkan, lama-lama bisa mengganggu performa belajar anak di sekolah maupun aktivitas bermainnya sehari-hari.

7. Tinja Mengandung Cacing

Tanda yang paling jelas tapi sering bikin orang tua kaget adalah ditemukannya cacing pada tinja anak. Kadang terlihat langsung berupa cacing kecil berwarna putih, kadang hanya berbentuk gumpalan. Kalau ini sudah terlihat, artinya infeksi cacing sudah cukup parah dan butuh penanganan segera.

Kenapa Cacingan Bisa Terjadi?

Infeksi cacing biasanya disebabkan oleh kebersihan yang kurang terjaga. Anak yang sering bermain di tanah, tidak mencuci tangan sebelum makan, atau suka mengonsumsi makanan yang tidak higienis lebih berisiko. Telur cacing bisa masuk ke tubuh lewat makanan, minuman, atau kuku tangan yang kotor.

Cacingan memang sering dianggap penyakit ringan, tapi dampaknya bisa serius terhadap tumbuh kembang anak. Tanda-tanda seperti berat badan susah naik, perut buncit, gatal di anus, hingga anak mudah lesu jangan disepelekan. Semakin cepat orang tua menyadari gejala ini, semakin cepat pula penanganan bisa dilakukan. Ingat, menjaga kebersihan dan memberikan obat cacing secara berkala adalah kunci utama untuk melindungi si kecil dari masalah cacingan.