Kenapa Ada Orang yang Belibet Saat Berbicara? Begini Penjelasannya

Aktif Mengajaknya Berbicara Apa Saja
Sumber :
  • Freepik.com

Olret – Tidak semua orang bisa berbicara dengan lancar meski sebenarnya paham betul apa yang ingin disampaikan. Kata-kata terasa menumpuk di kepala, lidah seperti terlambat mengikuti pikiran, dan akhirnya ucapan terdengar belibet.

Cara Mengurangi Kebiasaan Belibet Saat Berbicara di Depan Orang Lain

Kondisi ini sering membuat seseorang merasa tidak percaya diri, padahal penyebabnya jauh lebih kompleks daripada sekadar “kurang pintar ngomong”.

Berbicara Bukan Sekadar Mengeluarkan Kata

Mengapa Waktu Malam Sebelum Tidur Sering Jadi Waktu Overthinking?

Saat berbicara, otak bekerja dalam beberapa tahap sekaligus. Otak harus memproses ide, menyusun struktur kalimat, memilih kata yang tepat, lalu mengoordinasikan gerakan lidah, bibir, rahang, dan pita suara.

Semua proses ini terjadi hampir bersamaan. Ketika satu tahap saja sedikit terganggu, kelancaran bicara bisa langsung menurun dan ucapan terdengar tidak runtut.

Keajaiban Al-Quran Menurut Neurolog: Inilah Bukti Ilmiah Mengapa Penghafal Lebih Cerdas dan Berprestasi!

Gugup Membuat Pikiran Terlalu Padat

Rasa gugup dan cemas menjadi penyebab paling umum seseorang belibet saat berbicara. Dalam kondisi ini, otak cenderung bekerja lebih cepat dari biasanya. Banyak ide muncul bersamaan, tetapi mulut tidak mampu mengucapkannya secepat itu.

Akibatnya, kata tertukar, kalimat terpotong, atau pengucapan jadi kacau. Hal ini sering muncul saat presentasi, berbicara di depan umum, atau berada di situasi yang penuh tekanan.

Otak Jalan Lebih Cepat dari Mulut

Beberapa orang memiliki pola pikir yang sangat aktif. Saat berbicara, pikirannya sudah melompat ke beberapa kalimat ke depan.

Tanpa disadari, mulut dipaksa mengejar kecepatan otak. Inilah yang membuat ucapan terdengar terburu-buru dan belibet. Bukan karena tidak menguasai topik, justru karena terlalu banyak yang ingin disampaikan sekaligus.

Kelelahan Mengganggu Koordinasi Bicara

Kurang tidur, stres, atau kelelahan mental bisa menurunkan kemampuan fokus dan koordinasi otot bicara. Saat tubuh lelah, sinyal dari otak ke organ bicara tidak seefektif biasanya. Itulah sebabnya seseorang lebih mudah belibet ketika capek, meskipun dalam kondisi segar ia bisa berbicara dengan sangat lancar.

Faktor Perkembangan dan Kondisi Tertentu

Pada sebagian kasus, belibet berkaitan dengan gangguan bicara seperti gagap atau gangguan artikulasi. Ada pula kondisi neurologis yang memengaruhi kontrol otot bicara.

Meski begitu, penting dipahami bahwa tidak semua orang yang belibet memiliki masalah medis. Banyak di antaranya hanya mengalami hambatan ringan yang muncul pada situasi tertentu saja.

Halaman Selanjutnya
img_title