4 Kebohongan Fiber, Sumber Penyakit GERD, Autoimun Hingga Maag?
Olret – Selama ini, serat selalu digadang-gadang sebagai pahlawan dalam dunia nutrisi—kunci untuk pencernaan lancar, kolesterol ideal, dan gula darah stabil.
Namun, sebuah video Youtube dari Purta Wijaya dengan judul 4 KEBOHONGAN Fiber - Sumber Penyakit GERD, Autoimun, Maag, Asam Lambung, Konstipasi & Sembelit, yang menganalisis klaim-klaim ini, khususnya dalam konteks diet karnivora, mengungkap fakta mengejutkan yang mungkin akan mengubah cara pandang Anda.
Mitos 1: Serat adalah Obat Ampuh untuk Sembelit
Kita sering kali disarankan untuk makan lebih banyak serat saat mengalami sembelit. Namun, video ini berpendapat sebaliknya. Serat tidak diserap oleh usus halus, melainkan menumpuk di usus besar, menjadi "makanan" bagi bakteri dan menyebabkan perut kembung.
Video ini bahkan mengutip sebuah studi yang menemukan bahwa mengurangi atau mengeliminasi asupan serat secara signifikan dapat mengatasi masalah gastrointestinal. Dalam satu kasus, diet bebas serat berhasil sepenuhnya menyembuhkan sembelit pada 63 pasien selama enam bulan.
Mitos 2: Serat Dapat Menurunkan Kolesterol Jahat (LDL)
Meskipun serat memang bisa membantu menurunkan kolesterol LDL, video ini memperingatkan bahwa fokus tunggal pada penurunan LDL tidak selalu menjadi tanda kesehatan optimal.
Seorang tokoh publik bahkan dikutip dalam video tersebut, menyatakan bahwa gaya hidup sehat seharusnya lebih memprioritaskan penurunan trigliserida dan peningkatan kolesterol HDL ("kolesterol baik") serta mengendalikan gula darah, bukan hanya terpaku pada penurunan LDL.
Mitos 3: Serat Mencegah Lonjakan Gula Darah
Banyak yang meyakini bahwa serat bisa menjadi "pelindung" dengan memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah. Namun, menurut video ini, serat hanya menunda proses tersebut; jumlah total glukosa yang masuk ke tubuh tetap sama.
Daripada mengandalkan serat, video tersebut menyarankan untuk mengurangi asupan karbohidrat secara keseluruhan jika tujuan Anda adalah mencegah lonjakan gula darah.
Mitos 4: Serat Melindungi dari Kanker Usus Besar
Ini mungkin salah satu mitos yang paling sering didengar. Video ini mengutip sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa tidak ada bukti kuat yang menunjukkan efek perlindungan serat terhadap polip atau kanker usus besar.
Video ini juga membagikan kisah nyata seorang individu yang, setelah 10 tahun menjadi vegetarian, didiagnosis dengan kanker usus besar stadium 3.
Ia kemudian beralih ke diet karnivora dan dinyatakan bebas kanker dalam waktu empat bulan, yang menegaskan argumen bahwa asupan karbohidrat yang tinggi—bukan daging merah—justru menjadi penyebab penyakit seperti kanker.