3 Sayuran yang Dimakan Oleh aAhli Gastroenterologi Untuk Melindungi Hati
- freepik.com
Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa ekstrak kecambah brokoli secara signifikan mengurangi kadar ALT (alanine aminotransferase) dan γ-GTP (gamma-glutamyl transpeptidase) pada pria dengan penyakit hati berlemak, sehingga meningkatkan fungsi hati.
Menurut WebMD, brokoli juga dapat membantu melindungi dari penyakit hati steatotik terkait disfungsi metabolik (MASLD), suatu kondisi di mana lemak menumpuk di hati. Bagi mereka yang tidak menyukai brokoli, Dr. Salhab menyarankan alternatif seperti kubis, kale, atau kubis Brussel, yang menawarkan manfaat serupa untuk meningkatkan fungsi hati.
2. Bit
Bit mengandung betalain, senyawa yang bertanggung jawab atas warna merahnya yang kaya. Betalain ini membantu mengurangi stres oksidatif di hati dan mempercepat penyembuhannya.
Menurut dokter, bit sangat bermanfaat bagi individu dengan kondisi hati seperti perlemakan hati. Sebuah meta-analisis tahun 2023 mengungkapkan bahwa suplementasi jus bit secara signifikan menurunkan enzim hati seperti ALT dan AST (penanda stres hati) pada pasien dengan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
Bit juga efektif dalam memperbaiki kondisi seperti steatosis hati (akumulasi lemak di hati) dan kaya akan folat dan mangan, yang mendukung proses metabolisme hati.
3. Artichoke
Artichoke adalah sayuran lain yang kaya akan antioksidan. Artichoke mengandung polifenol, quercetin, rutin, vitamin C, luteolin, dan silymarin—senyawa yang dikenal dapat melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif dan melawan peradangan.
Dr. Salhab menggambarkan artichoke sebagai "salah satu makanan terbaik untuk kesehatan hati" karena kandungan antioksidannya yang tinggi.
Artichoke juga mengandung sianurin, antioksidan ampuh yang membantu regenerasi sel-sel hati dan meningkatkan produksi empedu, yang membantu pemecahan lemak dan pembuangan racun.