Bahaya Memendam Amarah Yang Bisa Ganggu Kesehatan Tubuh dan Mental
- Freepik.com
Olret – Kamu sedang menghadapi hari yang melelahkan. Pekerjaan rumah menumpuk, anak rewel, pasangan datang tanpa membantu, dan kamu ingin marah. Tapi kamu memilih diam. Berpikir, "Daripada ribut, mending tahan saja."
Terdengar familiar? Menahan amarah memang terlihat bijak. Tapi di balik ketenangan semu itu, tubuh dan pikiranmu bisa jadi sedang berteriak. Dan ini bukan sekadar perasaan tidak nyaman melainkan potensi awal dari berbagai gangguan kesehatan, baik mental maupun fisik.
Marah Itu Manusiawi, Menahannya Terus-Menerus Itu Masalah
Marah bukanlah emosi negatif yang harus ditekan. Ia adalah sinyal alami dari tubuh saat ada sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Namun banyak orang, terutama perempuan, terbiasa "memendam" demi menjaga hubungan, menghindari konflik, atau karena takut dianggap emosional.
Sayangnya, menahan marah tidak membuatnya hilang. Ia mengendap, menumpuk, dan suatu hari bisa meledak dalam bentuk yang jauh lebih merusak.
Apa yang Terjadi di Dalam Tubuh Saat Amarah Dipendam?
Secara biologis, marah memicu respons stres. Hormon kortisol dan adrenalin meningkat. Detak jantung dan tekanan darah naik. Ini adalah respons “fight or flight” alami tubuh.