Membongkar Mitos dan Fakta Dunia Jin: Ketika Mimpi Buruk dan Kesurupan Bukan Sekadar Drama Psikologis

Mimpi Buruk
Sumber :
  • Youtube

Olret – Fenomena mimpi buruk, kerasukan, dan gangguan jin seringkali memicu perdebatan sengit antara spiritualitas dan psikologi. Apakah reaksi tubuh saat ruqyah benar-benar membuktikan adanya gangguan, ataukah hanya luapan emosi?

Pernah Berzina, Apakah Calon Suami Harus Mengetahuinya?

Dalam sebuah sesi wawancara di akun Youtube Muhammad Faizar, Ustaz Muhammad Faizar, seorang praktisi ruqyah, memaparkan secara rinci berbagai mitos dan fakta seputar dunia jin, merujuk pada dalil-dalil Islam dan pengalaman klinisnya.

1. Reaksi Tubuh Saat Ruqyah: Antara Jin dan Emosi yang Terenyuh

Kisah Nyata Nelayan Sibolga Melawan Sarayan Lawik: Tujuh Air Masjid Penghapus Kutukan Laut

Membongkar Mitos dan Fakta Dunia Jin

Photo :
  • Youtube

Salah satu pertanyaan paling umum adalah apakah muntah dan pusing saat ruqyah selalu menandakan adanya jin.

Jungkook & J-Hope Jadi Penari Latar! Sorotan Seru Konser Encore Solo Jin BTS

Menurut Ustaz Faizar, reaksi fisik yang kuat memang merupakan indikator gangguan metafisik.

"Kalau misal reaksinya sampai muntah [dan] pusing, itu menandakan bahwa orang tersebut memang ada gangguan metafisik, entah itu jin ataupun sihir," tegas Ustaz Faizar. Ia menambahkan, "[Muntah] itu menandakan sihir yang ada di dalam tubuh seseorang itu dikeluarkan saat dibacakan ayat ruqyah."

Namun, ada satu reaksi yang tidak bisa langsung dituduh sebagai jin: menangis.

"Kalau nangis itu belum tentu, Mas, karena kadang-kadang dari beberapa pasien-pasien yang kami tangani itu ketika diruqyah kemudian nangis, ternyata dia itu ngerasa terenyuh saat dibacain... bertobat kepada Allah," jelasnya.

Reaksi keras seperti histeria, mencabik-cabik, atau tenaga berlipat ganda, umumnya terjadi ketika jin menumpangi pasien yang memiliki masalah trauma atau endapan emosi negatif (seperti amarah, dendam, atau penyesalan).

2. Jin Merasuki Tubuh: Mitos atau Fakta Keagamaan?

Bagi sebagian orang, jin yang masuk ke tubuh adalah mitos. Namun, Ustaz Faizar menjelaskan bahwa dalam Islam, ini adalah fakta yang diyakini mayoritas ulama.

"Di Islam, mayoritas jumhur ulama ahlusunah wal jamaah membenarkan bahwa jin bisa merasuki tubuh manusia," kata Ustaz Faizar.

Bahkan, Ibnu Qayyimil Jauziyah secara tegas menyebut orang yang tidak mengakui jin masuk ke dalam tubuh sebagai kaum yang kurang ilmu. Dalil utamanya adalah permisalan dalam Al-Qur'an tentang pemakan riba:

"Ngapain Allah mempermisalkan para pelaku riba dengan orang yang kesurupan?" tanyanya, merujuk pada ayat yang menyebutkan orang yang memakan riba akan dibangkitkan seperti bangunnya orang yang dikuasai setan ketika dia kerasukan.

Jin dapat mempengaruhi pikiran dan emosi manusia karena setan berjalan di aliran darah manusia, khususnya mengganggu area qalbu (jantung/organ metafisik) yang menjadi pusat perasaan dan pikiran.

3. Mimpi Buruk: Produk Alam Bawah Sadar yang Dikendalikan Setan

Pertanyaan krusial lainnya: apakah sering mimpi buruk tanda ada gangguan jin?

"[Ketika] kita mimpi buruk itu sering dikaitkan oleh gangguan jin. Ini memang betul, fakta itu, berdasarkan hadis Nabi ﷺ," tegas Ustaz Faizar.

Nabi ﷺ menjelaskan bahwa setan sering tidur di rongga hidung (khaisum) manusia, yang dapat memicu mimpi buruk saat manusia berada dalam kondisi tidur REM (Rapid Eye Movement). Jika bangun karena mimpi buruk, Nabi mengajarkan agar meludah ke kiri tiga kali dan membaca doa perlindungan dari bisikan setan.

4. Bantuan Keluarga: Kunci Kesembuhan dari Gangguan Total

Ustaz Faizar juga memberikan perhatian khusus pada pendampingan keluarga bagi korban kesurupan. Ia menekankan bahwa kasus kesurupan serius bisa terjadi saat seseorang sendirian dan dapat berujung pada cedera serius atau bunuh diri.

"Kalau yang kaitannya sama penyakit, orang betul-betul kesurupan tuh jangan sampai ditinggal. Demi Allah jangan ditinggal, kasihan mereka tuh enggak mau seperti itu... Bahaya Mas, bisa minum racun, bisa ngiris-ngiris tubuhnya sendiri," pesannya.

Untuk para pendamping, ia menasihatkan untuk selalu menyatakan rasa sayang dan dukungan.

"Saat saudara Anda... dalam kondisi terlelap, pegang ubun-ubunnya, nyatakan di telinganya: 'Aku sayang kamu, aku cinta kamu, kamu enggak sendirian'... Tunjukkan empatinya, tunjukkan rasa sayangnya," ujarnya.

Hal ini penting karena meskipun korban kesurupan total tampak tidak sadar, jiwa dan hati mereka masih dapat merasakan cinta dan dukungan dari orang terdekat, yang akan mempercepat proses penyembuhan.

5. Mitos Seputar Wujud Jin

Terakhir, Ustaz Faizar mengklarifikasi tentang kemampuan jin untuk menjelma dan dilukai.

Menyamar Jadi Manusia: Jin bisa menjelma menjadi manusia. Dalam peristiwa Perang Badar, Iblis pernah menjelma menjadi wujud Suraqoh bin Jum untuk menghasut kaum musyrik.

Dapat Dilukai atau Dibunuh: Jika jin memadatkan wujudnya menjadi fisik di alam manusia, mereka tunduk pada hukum alam manusia.

"Ketika jin itu memadatkan, itu bisa disentuh, ya, bisa dihajar, bisa ditabok, bahkan bisa dibunuh Mas, kalau mereka memadat," tutup Ustaz Faizar.

Dengan memahami perspektif keagamaan dan pengalaman klinis ini, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menyikapi fenomena gangguan jin, dengan fokus pada pertolongan Allah (tauhid) dan dukungan moral yang kuat dari keluarga.