Istirahatkanlah Tubuh Jika Kamu Mengalami Sinyal-Sinyal ini!
- freepik
Kamu mungkin mengalami kesulitan menyelesaikan tugas-tugas sederhana karena otak dalam mode bertahan hidup. Hal ini dapat membuat kamu merasa kewalahan dengan kehidupan sehari-hari.
Kabut otak bukan hanya tanda kelelahan di tempat kerja, tapi juga bisa terwujud dalam kehidupan pribadi dan keluarga. Mengasuh anak juga merupakan penyebab kelelahan. Saat ini, kamu membutuhkan lebih banyak dukungan dari kerabat. Luangkan waktu untuk istirahat, jangan melakukannya sendirian.
4. Kamu sering mengalami sakit kepala dan nyeri otot
Distrofi Otot
- freepik.com
Tanda lain dari kelelahan fisik adalah ketika kamu mengalami sakit kepala berulang dan nyeri otot secara umum.
Sakit kepala merupakan tanda bahwa kamu mengalami stres dan tekanan ekstra pada tubuh. Menurut artikel tahun 2016 yang diterbitkan di jurnal World Psychiatry, mengalami nyeri muskuloskeletal juga dikaitkan dengan kelelahan.
Kamu mungkin mengalami nyeri punggung, leher, dan bahu, yang semuanya merupakan tanda bahwa kamu mengalami stres fisik dan tidak dapat rileks sepenuhnya.
Tubuh kamu sering kali mengubah masalah emosional menjadi penderitaan fisik. Itu sebabnya ketidaknyamanan kronis adalah tanda bahwa kamu perlu melepaskan diri dan beristirahat untuk pulih.
5. Kamu merasa mati rasa secara emosional
Wanita mati rasa
- freepik.com
Merasa terputus dari emosi kamu sendiri atau orang-orang di sekitar kamu adalah tanda kelelahan. Tidak hanya itu, kamu juga merasa jauh dan memiliki perasaan negatif terhadap pekerjaan.
Menurut Survei Pekerjaan dan Kebahagiaan tahun 2021 dari American Psychological Association, 26% orang yang disurvei melaporkan kurangnya minat, kehilangan motivasi, dan terkurasnya energi di tempat kerja; 32% orang mengatakan mereka hampir tidak memiliki emosi, tidak sedih maupun bahagia.
American Psychological Association juga mencatat bahwa beberapa pekerjaan lebih rentan terhadap kelelahan dibandingkan pekerjaan lainnya, terutama petugas kesehatan dan guru.
Posisi-posisi ini adalah peran yang berorientasi pada komunitas. Guru tidak hanya bertanggung jawab mendidik anak secara intelektual tetapi juga mendukung dan membina emosinya.
Namun, upah sering kali dibayar di bawah nilainya. Hal ini dapat berkontribusi pada keterputusan emosional dan kelelahan umum yang dirasakan oleh para guru.