Ketika Iman Mengalahkan Logika: Kisah-Kisah yang Mengguncang Nalar

Ketika Iman Mengalahkan Logika
Sumber :
  • Youtube Masih Lurus

Olret – Apa yang terjadi saat kita dihadapkan pada sesuatu yang melampaui akal sehat? Sesuatu yang begitu luar biasa hingga naluri pertama kita adalah meragukannya?

Pernah Berzina, Apakah Calon Suami Harus Mengetahuinya?

Dalam Islam, iman bukan hanya tentang meyakini apa yang masuk akal, tetapi juga tentang memiliki keyakinan penuh pada hal-hal yang berada di luar batas pemahaman kita.

Video Youtube dari Masih Lurus dengan judul APA YANG DIKATAKAN ALLAH DAN NABI MUHAMMAD PASTI BENAR 100% | Ustadz Khalid Basalamah, membawa kita pada beberapa kisah menakjubkan yang menguji keyakinan, membuktikan bahwa bagi seorang mukmin, kepercayaan sejati melampaui batasan logika manusia.

7 Manfaat Jalan Kaki yang Jarang Diketahui, Cocok Buat Yang Lagi Banyak Pikiran

Peringatan dari Serigala yang Berbicara

Bayangkan Anda seorang penggembala yang kesepian di padang rumput, lalu tiba-tiba seekor serigala menghampiri Anda. Sebelum Anda sempat bereaksi, serigala itu mulai berbicara dengan bahasa manusia! Bukan untuk mengancam, melainkan untuk memberikan teguran.

Perayaan Maulid Nabi Boleh Dilakukan Asal Mendekatkan Diri Kepada Rasulullah SAW

Dalam sebuah kisah ajaib, seekor serigala menegur seorang penggembala yang mencoba mengambil kembali domba yang sudah menjadi rezekinya. Serigala itu kemudian berkata, "Mengapa kau mengambil rezekiku? Padahal di Madinah, ada yang lebih ajaib dari diriku: seorang Nabi yang orang-orang tidak percaya kepadanya."

Kisah ini adalah pengingat yang kuat. Allah bisa membuat ciptaan-Nya yang paling liar dan tak terduga sekalipun menjadi utusan. Hal ini menunjukkan bahwa mukjizat bukanlah sekadar hiburan, melainkan cara Allah untuk menguatkan hati mereka yang beriman dan membuktikan kebenaran di luar keraguan logis.

Ujian Iman di Tengah Gurun Pasir

Saat sedang dalam perjalanan, Nabi Muhammad ﷺ pernah kehilangan untanya. Seketika, orang-orang munafik mulai mencemooh, "Bagaimana mungkin dia mengaku sebagai Nabi tapi tidak tahu di mana untanya?" Mereka menjadikan kehilangan unta sebagai argumen untuk meragukan kenabian beliau.

Namun, iman para sahabat tidak goyah. Tiba-tiba, wahyu datang kepada Rasulullah ﷺ. Beliau kemudian tersenyum dan berkata, "Untaku ada di lembah ini, talinya tersangkut di dahan pohon. Aku tahu ini karena Allah yang memberitahuku."

Seketika, orang-orang munafik terdiam, sementara keyakinan para sahabat semakin dalam. Kisah ini mengajarkan bahwa ujian iman bisa datang dari hal-hal terkecil. Yakin bukan hanya ketika segalanya berjalan baik, tapi juga saat kita menghadapi keraguan dan fitnah.

Dari Tulang yang Hancur Menjadi Kehidupan

Pada masa Rasulullah, ada seorang pemimpin Quraisy yang menantang akal sehat dengan cara yang sangat ekstrem. Ia mengambil sepotong tulang unta yang sudah hancur menjadi debu, meremaskannya, lalu bertanya, "Siapa yang bisa menghidupkan kembali tulang ini setelah menjadi tanah?"

Tantangannya ini adalah inti dari keraguan mereka terhadap hari kebangkitan. Mereka hanya bisa berpikir secara linear: setelah mati, tubuh akan hancur dan itulah akhir segalanya.

Namun, jawaban dari Allah adalah kebenaran yang tak terbantahkan. Al-Quran menjawab, "Yang akan menghidupkannya adalah Dia yang menciptakannya pertama kali." Ini adalah jawaban pamungkas bagi setiap keraguan. Jika Allah mampu menciptakan kita dari ketiadaan, mengapa sulit bagi-Nya untuk menghidupkan kita kembali dari tulang-tulang yang hancur?

Ketiga kisah ini mengajarkan satu hal fundamental: iman sejati adalah keyakinan yang tak tergoyahkan. Ini adalah keyakinan pada janji-janji Allah, pada mukjizat para Nabi, dan pada kebenaran yang melampaui apa yang bisa dijangkau oleh akal manusia.

Apakah Anda siap untuk mempercayai sesuatu yang melampaui logika?