Kenapa Ibadah Haji Hanya Dilakukan Setahun Sekali?

menunaikan ibadah haji
Sumber :
  • pinterest

Olret – Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa ibadah haji hanya bisa dilakukan setahun sekali? Padahal jutaan umat Islam di seluruh dunia ingin datang ke Tanah Suci setiap waktu. Apakah ini semata karena alasan teknis, atau ada makna lebih dalam di baliknya? Mari kita bahas.

"Gak Kerja, Gak Makan": Lebih dari Sekadar Pepatah, Ini Filosofi Bertahan Hidup

1. Ketentuan Langsung dari Allah

Alasan utama kenapa haji hanya dilakukan setahun sekali adalah karena memang waktunya telah ditetapkan oleh Allah dalam syariat-Nya. Haji bukan ibadah fleksibel seperti salat atau puasa sunnah yang bisa dikerjakan kapan saja. Ia adalah ibadah yang terikat dengan waktu dan tempat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

Bongkar Kartel Haji: Di Balik Antrean 27 Tahun dan "Jalur Cepat" Miliaran Rupiah

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ

 "Haji adalah beberapa bulan yang telah diketahui." (QS. Al-Baqarah: 197)

Dua Versi di Ruang Tamu KDM: Ketika Etika Bertetangga Berujung Ranah Hukum

Para ulama menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan haji dimulai dari bulan Syawal, Dzulqa’dah, hingga puncaknya di Dzulhijjah, terutama pada tanggal 8 sampai 13 Dzulhijjah. Di luar waktu itu, seseorang tidak bisa melaksanakan haji, meskipun berada di Mekkah sekalipun.

2. Ibadah yang Sarat Rukun dan Simbol

Berbeda dari umroh yang bisa dilakukan kapan saja, haji memiliki banyak rukun dan rangkaian simbolik yang saling berkaitan dan hanya bisa dilakukan dalam rentang waktu yang sangat spesifik. Misalnya:

  • Wukuf di Arafah hanya dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  • Mabit di Muzdalifah dan Mina pun terjadwal pada tanggal 10–13 Dzulhijjah.
  • Pelaksanaan ibadah kurban juga dilakukan di Hari Nahr (10 Dzulhijjah).

Seluruh rangkaian ini adalah bagian dari napak tilas sejarah Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan Allah menetapkan waktunya sebagai bagian dari bentuk ketundukan total kepada-Nya.

3. Haji adalah Ibadah Jama’i Berskala Dunia

Haji bukan hanya ibadah individu, tapi juga merupakan ibadah kolektif umat Islam sedunia. Jutaan Muslim dari berbagai negara berkumpul di satu tempat dan satu waktu. Ini menciptakan simbol persatuan, kesetaraan, dan kesatuan akidah.

Bayangkan jika haji bisa dilakukan kapan saja seperti umroh, maka tidak akan tercipta momen persaudaraan akbar yang begitu kuat ini. Dengan hanya dilakukan setahun sekali, umat Islam diajak merasakan solidaritas global, di mana semua orang, tanpa memandang status atau asal negara, mengenakan pakaian yang sama dan melakukan ibadah yang sama.

Halaman Selanjutnya
img_title