Kenapa Kain Ihram Berwarna Putih? Ini Alasannya

kain ihram umrah dan haji
Sumber :
  • pinterest

Olret – Setiap musim haji atau umrah, kita akan melihat jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia mengenakan pakaian yang sama yaitu kain putih polos yang dililitkan tanpa jahitan. Pakaian ini disebut kain ihram, dan warnanya yang putih bukan sekadar pilihan estetik, tapi menyimpan makna spiritual dan filosofis yang mendalam. Nah, kenapa sih kain ihram harus berwarna putih? Yuk, kita kupas satu per satu alasannya!

Tips Agar Tidak Kecopetan Selama Ibadah Haji dan Umrah

 

1. Simbol Kesucian dan Kebersihan

Warna putih dalam Islam sering diidentikkan dengan kesucian dan kebersihan, baik secara fisik maupun hati. Saat seseorang mengenakan kain ihram, ia sedang masuk ke dalam fase suci yang disebut ihram yaitu keadaan di mana berbagai larangan duniawi harus ditinggalkan, mulai dari memakai parfum, memotong kuku, hingga berburu.

Mengenal Manasik Kesehatan Bagi Calon Jamaah Haji

Kain putih tanpa hiasan menggambarkan bahwa setiap jamaah datang kepada Allah dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan tanpa membawa status duniawi. Seperti bayi yang baru lahir, bersih dari dosa dan penuh harapan untuk pengampunan.

 

2. Menyamaratakan Semua Manusia

Doa dan Amalan Agar Bisa Segera Menunaikan Ibadah Haji

Dalam kehidupan sehari-hari, kita terbiasa melihat perbedaan status melalui pakaian: ada yang mewah, ada yang sederhana. Tapi saat mengenakan kain ihram, semua orang entah dia raja, pengusaha, karyawan, atau petani, tampil sama di mata Allah.

Hal ini menggambarkan nilai kesetaraan dalam Islam. Di hadapan Tuhan, tidak ada yang lebih mulia kecuali berdasarkan ketakwaannya, bukan hartanya, penampilannya, atau pangkatnya.

Seperti yang ditegaskan dalam Al-Qur’an:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

 "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa." (QS. Al-Hujurat: 13)

 

3. Mengingatkan pada Kain Kafan

Mungkin terdengar menggetarkan, tapi ini justru bagian terpenting dari filosofi kain ihram. Bentuknya yang polos dan warnanya yang putih sangat mirip dengan kain kafan yang digunakan saat seseorang meninggal dunia. Hal ini menjadi pengingat bahwa manusia, seberapa pun hebatnya di dunia, suatu saat akan kembali kepada Allah dengan tanpa membawa apa pun selain amalnya.

Ihram mengajarkan kita untuk merenung, inilah kehidupan yang hakiki, tempat kita akan kembali. Maka tak heran jika momen mengenakan kain ihram menjadi sangat emosional bagi banyak orang.

 

4. Praktis dan Nyaman untuk Ibadah

Alasan yang lebih fungsional, warna putih juga lebih nyaman dan sejuk, terutama saat cuaca panas di Mekkah dan Madinah. Kain ihram umumnya terbuat dari bahan katun atau kain ringan lainnya yang menyerap keringat dan mudah dipakai. Warna putih pun tidak menyerap panas sebanyak warna gelap, sehingga membantu jamaah tetap nyaman dalam beribadah.

 

Kain ihram berwarna putih bukan hanya karena tradisi, tapi karena maknanya yang dalam kesucian, kesetaraan, pengingat akan kematian, dan kenyamanan dalam beribadah. Saat seseorang mengenakannya, ia sedang menanggalkan semua atribut dunia untuk benar-benar hadir sebagai hamba di hadapan Tuhannya.

Jadi, di balik selembar kain putih itu, ada pesan spiritual yang sangat kuat: bahwa kita semua sama, kita semua akan kembali, dan bahwa hanya amal yang membedakan kita di akhirat kelak.