Dari Layar Kaca ke Ruang Konseling: Pukulan Terberat Intan Erlita yang Mengubah Total Fokus Hidupnya

Pukulan Terberat Intan Erlita
Sumber :
  • Youtube

Sejak saat itu, ia memutuskan mundur dari karir training yang intensif dan fokus memperbaiki diri, menyadari bahwa prioritas tertinggi wanita di hadapan Allah adalah peran sebagai ibu.

Keajaiban Al-Quran Menurut Neurolog: Inilah Bukti Ilmiah Mengapa Penghafal Lebih Cerdas dan Berprestasi!

Pondasi Kesehatan Mental: Kembali ke Allah

Dari perenungan ini, Intan Erlita kini mendalami Psikologi Islam. Ia menemukan kebenaran fundamental bahwa akar dari depresi dan penyakit kejiwaan adalah kekosongan jiwa, yang berarti melemahnya hubungan seseorang dengan Allah SWT.

Scientific Parenting: Mengapa Akhlak Islami Adalah Kunci Kelekatan Anak

Terapi Duniawi vs. Ilahiah

Ia menekankan bahwa dalam terapi, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta (bertaubat, shalat, berzikir) untuk menenangkan jiwa. Barulah setelah itu, terapi duniawi (ikhtiar) dapat bekerja efektif.

Rahasia Parenting Bahagia: Ketika Ajaran Islam Bertemu Sains Modern

Psikolog Sebagai Pengantar

Menurutnya, peran psikolog Islami adalah menjadi jembatan bagi mereka yang belum siap menerima ajaran agama secara langsung. Tujuannya: mengantar klien sampai ke pintu agama, tempat solusi sejati berada.

Tantangan Ibu Milenial: Jauhi Perbandingan di Media Sosial

Dalam menghadapi masalah parenting masa kini, ia menggarisbawahi dua tantangan terbesar:

Media Sosial

Ia menyebut media sosial sebagai pemicu mental illness terbesar karena mendorong perbandingan tanpa henti. Melihat postingan kesuksesan orang lain dapat menghancurkan rasa syukur kita sendiri.

Solusinya? Gunakan tombol mute. Jika melihat unggahan seseorang membuat hati panas, lebih baik matikan notifikasi daripada merusak jiwa sendiri.

Menjadi Coach, Bukan Komandan

Ia mendorong orang tua untuk menjadi pelatih (coach) bagi anak, bukan sekadar komandan yang hanya bisa memberi perintah. Layaknya atlet dan pelatih, orang tua harus memfasilitasi dan menggali potensi anak melalui komunikasi efektif dan banyak bertanya, membiarkan anak sendiri yang menemukan jalannya.

Kisah Intan Erlita adalah pelajaran berharga bagi setiap orang tua: bahwa pendidikan terbaik bagi anak tidak ada di sekolah mana pun, melainkan di diri kita sendiri sebagai panutan.

Ingin mendalami bagaimana menjadi coach yang efektif bagi anak Anda, atau mencari solusi untuk masalah parenting yang Anda hadapi?