Simbol atau Sindiran? Mengenal Bahasa Tubuh ala Gen-Z
- freepik.com
Ada beberapa alasan kenapa bahasa tubuh Gen Z begitu bermakna:
- Budaya digital visual: TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts membuat komunikasi visual jadi dominan. Bahkan satu anggukan atau tatapan mata bisa jadi signature move.
- Kecenderungan sarkastik: Gen Z dikenal suka memakai humor gelap dan sindiran. Bahasa tubuh sering dijadikan medium untuk menyampaikan kritik tanpa harus berkonflik langsung.
- Mengekspresikan batasan (boundaries): Gerakan seperti mundur satu langkah atau menyilangkan tangan bisa jadi tanda bahwa seseorang butuh ruang pribadi. Mereka lebih vokal soal batasan, dan kadang memilih menyampaikannya lewat bahasa nonverbal.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Gueu Gen Z
- twitter (x)
Buat orang tua, guru, atau bahkan rekan kerja lintas generasi, penting untuk lebih peka terhadap bahasa tubuh Gen Z. Jangan buru-buru menganggap mereka tidak sopan atau malas bicara. Bisa jadi mereka sedang menyampaikan banyak hal, hanya saja lewat simbol tubuh.
Misalnya, saat anak remaja kamu terlihat menarik napas dalam saat diajak bicara, itu bukan karena bosan, bisa jadi dia sedang menahan emosi dan memilih diam agar tak meledak. Atau saat mereka terus memainkan rambut atau hoodie saat ngobrol, bisa jadi itu tanda gugup, bukan cuek.
Bahasa tubuh ala Gen Z adalah kombinasi antara ekspresi jujur dan sindiran terselubung. Kadang bermakna dalam, kadang lucu, tapi selalu menarik untuk diamati. Mereka tidak sekadar bicara lewat mulut, tapi lewat alis, tatapan, dan bahkan posisi duduk.