Tidur Telungkup Bukan Cara Terbaik Untuk Tidur, Kenapa?

Tidur Telungkup
Sumber :
  • freepik.com

Untuk Pasien Epilepsi: Menurut survei, penderita epilepsi mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kematian mendadak karena tidur tengkurap. Faktanya, menurut survei terbaru, tiga perempat penderita epilepsi meninggal secara tak terduga saat mereka tidur dalam posisi tengkurap.

Air Mata Melda di Sahur Pertama: Hanya Nasi dan Sambal, Ketika Sang Anak Merengek Meminta Ayam

Haruskah Anda Mengubah Posisi Tidur Anda?

Tidur Kurang dari 5 Jam

Photo :
  • freepik.com

Reaksi Lamine Yamal Saat Barca ingin merekrut Rashford Terungkap

Ya, alasannya adalah:

Untuk Anak-Anak: Berbeda dengan posisi tengkurap, akan lebih baik bagi anak-anak untuk tidur dalam posisi terlentang untuk bernapas paling baik dengan sedikit atau tanpa mati lemas.

Membongkar Mitos dan Fakta Dunia Jin: Ketika Mimpi Buruk dan Kesurupan Bukan Sekadar Drama Psikologis

Juga, berbeda dengan orang dewasa, anak-anak dengan apnea tidur obstruktif bernapas dengan lancar dalam posisi terlentang dibandingkan dengan posisi tidur tengkurap.

Untuk Orang Dewasa: Tidur tengkurap tidak cocok untuk orang dewasa karena memberikan dukungan minimal pada punggung dan memberi lebih banyak tekanan pada tulang belakang. Ini juga dapat menyebabkan keriput dan tanda penuaan lainnya.

Bahkan dengan bantal di bawah kepala atau lengan sebagai penopang, Anda mungkin merasa mati rasa atau kaku di tubuh terutama di tulang belakang. Dibandingkan dengan posisi tidur tengkurap, tidur menyamping dapat mengurangi dengkuran dan mulas selain meningkatkan pemerataan berat badan dan mengurangi gertakan gigi.

Anda juga dapat mencoba posisi tidur telentang atau sesekali tidur telentang jika Anda menderita nyeri tulang belakang lumbar, hidung tersumbat, atau nyeri leher. Selain itu, untuk orang dewasa yang menderita masalah pencernaan, atau mengeluh sakit perut saat bangun tidur, tidur miring ke kiri mungkin terbukti efektif.

Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.