6 Gejala Diabetes pada Anak yang Jarang Disadari dan Cara Cegahnya

anak makan pedas
Sumber :
  • https://www.parenting.co.id/

Olret –  Banyak orang tua menganggap perubahan kecil pada anak sebagai hal biasa seperti minum lebih sering, cepat capek, atau minta jajan terus. Padahal bisa saja tubuh sedang mengirim sinyal bahwa kadar gula darah anak tidak stabil.

Susu Kedelai Hangat vs Dingin, Mana yang Lebih Menyehatkan?

Karena gejala awalnya samar, deteksi dini sering terlewat hingga kondisinya sudah cukup serius.

Haus Terus dan Pipis Semakin Sering

Faktor Penyebab Tidur 8 Jam Sehari Tapi Masih Mudah Lelah

Anak yang minum berkali-kali tapi tetap merasa kering bukan hanya tanda kehausan biasa. Ketika gula dalam tubuh terlalu tinggi, ginjal bekerja membuangnya lewat urine. Akibatnya, anak pipis lebih sering, bahkan bisa kembali mengompol meski sebelumnya sudah bisa menahan.

Berat Badan Turun Padahal Nafsu Makan Naik

Pentingnya Sosok Ayah (Fatherless Figure) Menurut Ustaz Haris Abu Noval

Tubuh anak tidak bisa memanfaatkan glukosa sebagai energi, sehingga memecah lemak dan otot sebagai gantinya. Inilah yang membuat anak makan banyak tapi tetap terlihat kurus. Energinya juga cepat habis sehingga mereka tampak lesu.

Anak Terlihat Lemes dan Kurang Responsif

Karena sel tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup, anak lebih mudah lelah. Mereka tampak tidak bersemangat, kurang aktif bermain, dan sering merasa lemas meski tidak sedang sakit.

Luka Lama Sembuh

Jika lecet kecil butuh waktu lama untuk sembuh, ini bisa menjadi sinyal aliran darah mulai terganggu akibat gula tinggi. Luka menjadi lebih lama mengering dan pulih.

Napas Berbau Buah

Bau napas seperti buah merupakan tanda tubuh memecah lemak berlebihan untuk energi. Kondisi yang bisa mengarah pada ketoasidosis diabetik, yang sangat berbahaya bila tidak ditangani cepat.

Cara Mencegah Diabetes pada Anak

Pencegahan bukan tentang melarang total makanan manis, tetapi mengatur ulang kebiasaan yang lebih sehat dan konsisten. Berikut langkah-langkah yang paling efektif:

Perbaiki pola makan dengan pilihan yang lebih seimbang

Ganti sebagian karbohidrat dengan sumber yang lebih stabil seperti oatmeal, nasi merah, roti gandum, serta perbanyak sayur dan buah dalam setiap porsi makanan.

Batasi minuman manis harian

Tidak perlu langsung stop total. Kurangi frekuensi dan porsinya, lalu tawarkan alternatif sehat seperti infused water, air putih dingin, atau jus tanpa gula tambahan.

Halaman Selanjutnya
img_title