Penyebab Leher Tegang yang Sering Dianggap Sepele

leher tegang
Sumber :
  • pinterest

Olret - Leher terasa kaku, berat saat menoleh, atau seperti tertarik dari bahu sampai kepala? Kondisi leher tegang adalah keluhan yang sangat umum, baik pada pekerja kantoran, ibu rumah tangga, hingga anak muda yang akrab dengan gadget.

Sering Dianggap Remeh, 7 Penyebab Sering Sariawan Setiap Bulan

Meski sering dianggap sepele, leher tegang bisa mengganggu aktivitas harian dan menurunkan kualitas hidup jika dibiarkan berlarut-larut. Untuk mengatasinya dengan tepat, penting memahami apa saja penyebab di baliknya.

Posisi Tubuh yang Buruk Saat Beraktivitas

Susu Kedelai Hangat vs Dingin, Mana yang Lebih Menyehatkan?

Salah satu penyebab utama leher tegang adalah postur tubuh yang tidak ideal. Terlalu lama menunduk saat menggunakan ponsel, membungkuk di depan laptop, atau duduk tanpa sandaran yang baik membuat otot leher bekerja lebih keras.

Dalam jangka panjang, otot menjadi kaku karena terus menahan beban kepala yang posisinya tidak sejajar.

Hati-hati Moms, Ini 6 Penyebab Mata Minus pada Anak Yang Perlu Diwaspadai

Terlalu Lama Duduk Tanpa Peregangan

Bekerja atau belajar berjam-jam tanpa jeda membuat otot leher dan bahu jarang bergerak. Otot yang jarang digunakan secara dinamis cenderung menegang dan kehilangan fleksibilitas. Inilah sebabnya leher sering terasa pegal setelah duduk lama, meski tidak melakukan aktivitas berat.

Stres dan Ketegangan Emosional

Banyak orang tidak menyadari bahwa stres sangat berpengaruh pada kondisi otot. Saat stres, tubuh secara refleks menegang, termasuk area leher dan bahu. Ketegangan emosional yang berlangsung lama bisa memicu kontraksi otot terus-menerus, sehingga leher terasa kaku meski tidak banyak bergerak.

Posisi Tidur yang Tidak Tepat

Bantal terlalu tinggi, terlalu rendah, atau kasur yang tidak menopang tubuh dengan baik dapat menyebabkan leher berada pada posisi tidak alami sepanjang malam. Akibatnya, otot leher bekerja ekstra saat tidur dan menimbulkan rasa tegang saat bangun pagi.

Kurangnya Aktivitas Fisik

Tubuh yang jarang bergerak cenderung mengalami kekakuan otot. Kurangnya olahraga membuat otot leher dan punggung atas melemah dan mudah tegang. Aktivitas fisik ringan seperti peregangan, jalan kaki, atau yoga membantu menjaga kelenturan otot dan aliran darah tetap lancar.

Kebiasaan Mengangkat Beban Tidak Seimbang

Sering membawa tas berat di satu sisi bahu atau menggendong anak dalam posisi yang sama terlalu lama bisa memberi tekanan berlebih pada leher. Beban yang tidak seimbang membuat otot bekerja tidak merata dan memicu ketegangan.

Dehidrasi dan Kurang Istirahat

Kurang minum air putih dapat memengaruhi elastisitas otot. Otot yang dehidrasi lebih mudah kaku dan nyeri. Selain itu, kurang tidur membuat tubuh tidak punya waktu cukup untuk memulihkan ketegangan otot yang terjadi sepanjang hari.

Leher tegang bukan sekadar masalah sepele, melainkan sinyal bahwa tubuh butuh perhatian. Dengan mengenali penyebabnya, kita bisa mulai melakukan perubahan kecil seperti memperbaiki postur, rutin peregangan, mengelola stres, dan menjaga pola hidup sehat. Leher yang rileks bukan hanya membuat tubuh lebih nyaman, tetapi juga membantu aktivitas sehari-hari terasa lebih ringan.