Apa Dampaknya Jarang Jalan Kaki bagi Kesehatan?
- https://pixabay.com/
Jalan kaki rutin bisa bantu menjaga tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah tetap stabil. Tapi kalau kamu terlalu sering duduk dan jarang gerak, metabolisme tubuh bisa terganggu. Akibatnya, risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 meningkat drastis. Sebuah studi dari Harvard menunjukkan bahwa berjalan kaki 30 menit sehari bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga 30%.
Gangguan Pencernaan
Mager jalan kaki juga bisa bikin sistem pencernaan ikut “malas”. Setelah makan, tubuh perlu bergerak ringan agar proses pencernaan lancar. Tapi kalau kamu langsung duduk atau rebahan, perut bisa terasa begah, sembelit, atau kembung. Jalan kaki 10–15 menit setelah makan sudah cukup untuk membantu kerja usus jadi lebih efisien.
Stres dan Mood Buruk
Berjalan kaki tak hanya bantu fisik, tapi juga baik untuk kesehatan mental. Saat kamu jalan kaki, tubuh memproduksi endorfin hormon yang bikin kamu merasa lebih tenang dan bahagia. Itulah kenapa aktivitas sederhana ini bisa bantu mengurangi stres, kecemasan, bahkan gejala depresi ringan. Sebaliknya, duduk terlalu lama justru memperburuk suasana hati dan bikin kamu gampang bad mood.
Tidur Jadi Nggak Nyenyak
Kurang gerak bisa membuat tubuh tidak cukup lelah secara fisik untuk tidur dengan nyenyak di malam hari. Akibatnya, kamu bisa mengalami gangguan tidur seperti susah tidur, sering terbangun, atau tidur yang tidak berkualitas. Jalan kaki di pagi atau sore hari bisa bantu tubuh mengatur ulang ritme sirkadian agar tidur lebih teratur dan berkualitas.