Menikah Dulu atau Bantu Orang Tua? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Menikah
Sumber :
  • instagram

Olret – Bagi kamu yang sudah bekerja dengan gaji pas-pasan dan masih single. Kadang kamu pun bingung antara menunaikan sunah Rasul, yaitu menikah, atau dengan kewajiban berbakti kepada orang tua.

Doa Pelancar Rezeki dan Solusi Masalah: Amalan Singkat dengan Tiga Manfaat Luar Biasa!

Seorang warganet pun bertanya dalam kajian UAH yang tayang di akun Youtube Ummu Haniya dengan judul  Menikah atau Bantu Orangtua Dulu? Ini Jawaban Bijak Ustadz Adi Hidayat.

Dia pun mengutarakan tentang kekhawatiran utamanya, apakah akan menikah terlebih dahulu atau membantu orang tua dulu? Hal ini karena dia khwatir Setelah menikah, mampukah saya tetap mengirim uang bulanan untuk orang tua?

Pernah Berzina, Apakah Calon Suami Harus Mengetahuinya?

Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan jawaban yang sangat bijak, tegas, dan mengejutkan, berdasarkan janji yang termaktub dalam Al-Qur'an. Jawabannya bukan hanya menenangkan hati, tetapi juga menawarkan solusi total untuk masalah finansial.

Membongkar Janji Illahi: Q.S. An-Nur Ayat 32

Harapan Acha Septriasa Kelak : Aku Pengin Gandeng Terus Suamiku . .

UAH memulai penjelasannya dengan merujuk langsung pada Al-Qur'an Surah An-Nur (24) ayat 32, yang secara spesifik berbicara mengenai pernikahan.

Berikut ini arti dari ayat tersebut.

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Menurut UAH, inti dari jawaban ini terletak pada jaminan dan kaidah yang Allah tetapkan: Jika Allah sudah berjanji, maka kaidah kedua mengatakan janji itu tidak akan diingkari.

UAH menyoroti sebuah kalimat kunci dalam ayat tersebut:

"Jika mereka (orang-orang yang ingin menikah) merasa fakir (sangat kurang), maka Allah akan menjadikan mereka mampu, bahkan kaya (yughnihimullah)..."

Fakir di sini, jelas UAH, adalah tingkatan paling rendah, bahkan di bawah miskin. Namun, meskipun dalam kondisi paling kekurangan, Allah tetap berjanji.

Kesimpulan Ustadz Adi Hidayat

Jadi, mana yang harus didahulukan: menikah atau membantu orang tua?

Jawabannya adalah menikah, jika kamu sudah memenuhi syarat-syarat syar’i, meskipun merasa kekurangan. Sebab, menikah adalah langkah ketaatan yang menjadi pintu gerbang bagi rezeki yang lebih luas dari sisi Allah, rezeki yang tidak mungkin kamu dapatkan saat masih sendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title