Perayaan Maulid Nabi Boleh Dilakukan Asal Mendekatkan Diri Kepada Rasulullah SAW
- Youtube
Olret – Setiap tahun, peringatan hari kelahiran Rasulullah SAW pada 12 Rabiul Awal membangkitkan perdebatan teologis yang intens di seluruh dunia Islam, membelah umat menjadi dua kubu utama.
Ada yang mengatakan bahwa melakukan Maulid Nabi merupakan bid'ah (Kontra) karena berpegang kepada fakta bahwa perayaan Maulid Nabi tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW sendiri, para Sahabat, Tabi'in, maupun Imam empat mazhab di masa awal Islam.
Mereka yang kontra memandangnya sebagai bid'ah (inovasi agama) yang dilarang karena tidak memiliki dasar syar'i (dalil) yang jelas. Hal inilah yang membuat mereka khawatir yang akan menjadikan Mualid Nabi menyerupai ritual agama lain, dan berpotensi mengurangi fokus pada sunnah yang autentik.
Di lain sisi, ada juga yang mereka sangat pro dengan alasan yang masuk akal dan logis. Mereka yang pro mengatakan bahwa maulid nabi merupakan salah satu bentuk rasa cinta, sykuur dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tak dipungkiri, mereka juga masih menyebutnya sebagai bid'ah hasanah atau inovasi yang baik. Hal ini karena dalam maulid nabi diisi dengan amalan-amalan yang disyariatkan seperti membaca selawat, Al-Qur'an, dan sirah (sejarah) Nabi, serta memandang praktik ini sebagai sarana efektif untuk meningkatkan kecintaan dan meneladani Rasulullah SAW di tengah umat.
Perayaan Maulid Nabi Boleh Dilakukan Asal Mendekatkan Diri Kepada Rasulullah SAW.
Bagi kamu yang masih bingung apakah akan merakayannya atau tidak, kamu bisa mendengarkan langsung penjelasan dari akun Youtube Syekh Muhammad Al Fuli dengan judul Apakah Maulid Nabi Bid'ah? Apa Benar Sahabat Nabi Tidak Merayakan Maulid?
Dalam video tersebut, Syekh Muhammad Al Fuli menjelaksan bahwa menjelaskan tidak melarang maulid nabi asalkan memenuhi berbagai syarat. Dia juga tidak membidahkan Maulid Nabi meski tidak ada pada zaman nabi sendiri.
Dalam penjelasannya, setidaknya ada 3 hal yang harus kamu perhatikan jika ingin mengikuti Maulid Nabi. Yang pertama Jangan merayakan Maulid dengan joget-joget tidak sopan Syekh Muhammad Al Fulipan terhadap hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, dia pun menjelaskan syarat kedua yaitu Jangan merayakan Maulid dengan ikhtilat bercampurnya laki-laki dengan perempuan. Ikhtilat yang Allah SWT tidak ridhoi. Ini pasti Nabi Muhammad SAW tidak senang dengan ikhtilat ini.