Rahasia Parenting Bahagia: Ketika Ajaran Islam Bertemu Sains Modern
- Youtube
Kesejahteraan Ibu: Pondasi Kunci Keluarga
Pelajaran Parenting Dari Yeo Hwa Jeong
- tvn
Peran ibu yang multi-peran sering dikotak-kotakkan, padahal sejatinya Islam menghargai setiap potensi yang dimiliki wanita.
Prioritas Kesehatan Mental: Islam sangat menjunjung tinggi kesehatan ibu—fisik dan mental. Self-care seperti tidur cukup, berolahraga, dan menuntut ilmu bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan agar ibu mampu memberikan parenting yang optimal.
Belajar Adalah Ibadah Seumur Hidup: Bagi ibu, menuntut ilmu tidak terbatas pada ilmu parenting. Aktivitas belajar itu sendiri adalah ibadah yang dijanjikan akan memudahkan jalan menuju surga (Hadits). Narasi bahwa "perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi" adalah narasi yang keliru dalam pandangan Islam.
Untuk Working Mom: Barokah dalam Waktu Singkat
Bagi ibu bekerja, isu kuantitas versus kualitas waktu bersama anak sering memicu stres. Teh Karin menawarkan dua solusi powerful yang bersumber dari spiritualitas:
Amalan yang Konsisten
Allah mencintai amalan yang dilakukan secara kontinu, meskipun sedikit. Untuk ibu bekerja, ini berarti kualitas waktu selama 30-40 menit sepulang kerja harus benar-benar dioptimalkan. Singkirkan gadget dan hadirkan jiwa serta raga sepenuhnya.
Peran Ikhlas dan Doa
Rasa stres muncul ketika ibu menggantungkan hasil parenting pada kemampuannya sendiri. Kunci ketenangan adalah ikhlas dan tawakal kepada Allah.
Daripada menghabiskan waktu berjam-jam untuk curhat masalah anak, perbanyak doa setelah salat. Doa adalah effort yang jauh lebih kuat daripada sekadar afirmasi positif, karena ia menyandarkan harapan pada kekuatan Allah SWT.
Mengembangkan Fitrah Belajar di Rumah
Teh Karin juga membagikan pengalaman homeschooling yang berawal dari kebetulan, namun kini terbukti efektif karena ia dapat menyesuaikan kurikulum dengan laju belajar anak.
Nurturing Fitrah
Setiap anak dilahirkan dengan fitrah (kecenderungan alami) untuk belajar. Tugas orang tua adalah merawat fitrah ini. Anak yang awalnya sudah bisa menyelesaikan materi setahun dalam sebulan, tidak perlu menunggu teman sebayanya; ia bisa langsung bergerak mempelajari minat lain.
Pentingnya Evaluasi
Meskipun homeschooling, orang tua harus terus mengevaluasi agar anak tidak tertinggal dari kurikulum nasional, yang menjadi bar minimum pencapaian.