7 Tanda Hati Sudah Keras: Menyadari Dosa Terbesar yang Menjauhkan Kita dari Allah
- Youtube Masih Lurus
Olret – Kita semua mendambakan ketenangan dan keimanan yang kokoh. Namun, tahukah Anda ada satu penyakit hati yang disebut ulama sebagai hukuman terbesar bagi seorang hamba? Itulah kerasnya hati (al-qaswah).
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, penyakit ini bermula dari maksiat dan melupakan Allah (zikrullah). Hati yang keras adalah hati yang paling jauh dari rahmat dan petunjuk-Nya. Sebelum terlambat, mari kenali 7 tanda utama hati seseorang telah mengeras, agar kita bisa segera berbenah.
Dilansir dari akun Youtube Masih Lurus, berdasarkan ceramah Ustadz Khalid Basalamah, berjudul "7 Tanda Hati Sudah Keras: Menyadari Dosa Terbesar yang Menjauhkan Kita dari Allah":
1. Malas Beribadah dan Menganggap Remeh Dosa
Ini adalah tanda awal dan paling mendasar. Seseorang mulai merasa berat untuk salat malam, membaca Al-Qur'an, atau datang ke majelis ilmu.
Lebih berbahaya lagi, ia mulai menganggap remeh maksiat: "Ah, kan cuma dosa kecil," atau "Tidak apa-apa, nanti juga tobat." Menganggap remeh dosa adalah awal dari kehancuran, karena dosa yang berulang akan membuat hati berubah dari lembut menjadi keras membatu.
2. Tidak Tersentuh dengan Fenomena Alam atau Musibah
Orang yang hatinya keras tidak mengambil pelajaran dari apa yang ia lihat.
Ketika terjadi banjir, longsor, atau bahkan kematian mendadak di dekatnya, ia tidak merasa takut atau terdorong untuk beristighfar dan bertobat.
Baginya, musibah hanyalah sekadar berita atau nasib buruk orang lain, bukan peringatan langsung dari Allah SWT. Hati yang keras tidak lagi peka terhadap sinyal-sinyal ilahi.
3. Al-Qur'an Tidak Lagi Menambah Keimanan
Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk dan penenang jiwa. Bagi orang beriman, mendengarkan atau membaca ayat-ayat-Nya akan membuat hati gemetar dan iman bertambah.
Namun, bagi hati yang keras, Al-Qur'an hanyalah rangkaian kata-kata yang dibaca tanpa makna. Tidak ada getaran, tidak ada air mata, dan tidak ada dorongan untuk mengamalkannya. Salat yang ia kerjakan pun tidak lagi mendatangkan kekhusyuan.
4. Bertambahnya Cinta Dunia yang Berlebihan (Hubbud Dunya)
Cinta dunia yang melampaui batas adalah pemicu segala penyakit hati. Seseorang menjadi ambisius, serakah, dan menghalalkan segala cara (riba, gibah, manipulasi) untuk mendapatkan harta.