Pintu Surga di Telapak Kaki Orang Tua: Rahasia Besar Berbakti yang Mengalahkan Jihad

Mudik Pertama, ke Rumah Mertua atau Orang Tua
Sumber :
  • u-report

Olret – Ceramah Ustadz Khalid Basalamah yang berjudul "Rahasia Besar Berbakti pada Orang Tua" menjadi pengingat tajam tentang posisi agung Birrul Walidain (berbakti kepada kedua orang tua) dalam Islam.

Doa Pelancar Rezeki dan Solusi Masalah: Amalan Singkat dengan Tiga Manfaat Luar Biasa!

Tindakan ini ternyata bukan hanya sekadar kewajiban moral, melainkan salah satu amal ibadah paling dicintai Allah, bahkan mengungguli kemuliaan jihad di jalan-Nya.

Mengutip Surah An-Nisa ayat 36, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa perintah untuk berbuat baik kepada orang tua ditempatkan Allah tepat setelah perintah tauhid, yaitu menyembah Allah dan menjauhi syirik (mempersekutukan-Nya).

Pernah Berzina, Apakah Calon Suami Harus Mengetahuinya?

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua..."

Ini menegaskan bahwa hubungan vertikal dengan Sang Pencipta harus segera diikuti oleh hubungan horizontal terbaik, dimulai dari orang yang paling berjasa dalam hidup kita.

Perayaan Maulid Nabi Boleh Dilakukan Asal Mendekatkan Diri Kepada Rasulullah SAW

Tiga Amalan Paling Dicintai Allah

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ menyebutkan tiga amalan yang paling dicintai Allah secara berurutan:

  1. Shalat tepat waktu (Assalatu 'ala waqtiha).

  2. Berbakti kepada kedua orang tua (Birrul Walidain).

  3. Berjihad di jalan Allah.

Penempatan Birrul Walidain di posisi kedua, mengalahkan jihad—yang merupakan puncak pengorbanan—menunjukkan bahwa selama orang tua masih hidup dan membutuhkan perhatian, melayani mereka adalah jihad terbaik bagi seorang anak.

Dalam sebuah kasus, Rasulullah ﷺ bahkan memerintahkan seorang sahabat yang hendak ikut perang untuk kembali dan berbakti kepada orang tuanya.

"Ah" Lebih Berat dari Emas

Ustadz Khalid Basalamah menyoroti rincian berbakti yang termaktub dalam Surah Al-Isra ayat 23-24, khususnya ketika orang tua telah mencapai usia senja. Inilah fase yang paling membutuhkan kesabaran luar biasa dari seorang anak.

Allah dengan tegas melarang beberapa sikap, sekecil apa pun:

Jangan Katakan "Ah": Larangan mutlak untuk mengucapkan kata sekecil dan sepele apa pun yang mengandung nada ketidaknyamanan, ketidaksabaran, atau penolakan.

Jangan Membentak: Jangan pernah meninggikan suara atau memarahi mereka, bahkan jika mereka berbuat salah.

Rendahkan Diri: Seorang anak diperintahkan untuk merendahkan diri dan berucap dengan penuh kasih sayang, meskipun orang tua bersikap rewel atau sulit diatur.

Halaman Selanjutnya
img_title