Mengapa Kita Wajib Mengidolakan Nabi Muhammad SAW?

Kisah Nabi Adam
Sumber :
  • Freepik.com

Olret – Di tengah hiruk pikuk pencarian figur idola, satu sosok berdiri tegak melampaui zaman: Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bukan sekadar tokoh sejarah, namun adalah mercusuar akhlak yang cahayanya tak pernah padam.

Doa Pelancar Rezeki dan Solusi Masalah: Amalan Singkat dengan Tiga Manfaat Luar Biasa!

Mengapa, menurut Ustadz Khalid Basalamah, kita wajib menjadikan beliau sebagai teladan utama dalam hidup?

1. Beliau adalah Uswatun Hasanah (Suri Teladan Terbaik)

Perayaan Maulid Nabi Boleh Dilakukan Asal Mendekatkan Diri Kepada Rasulullah SAW

Landasan utama mengapa kita harus mencintai dan mencontoh Nabi Muhammad SAW datang langsung dari firman Allah dalam Surah Al-Ahzab ayat 21:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Kunci Hidup Penuh Keajaiban: 5 Janji Allah SWT untuk Orang yang Bertakwa

Ayat ini menegaskan bahwa setiap aspek kehidupan Nabi—cara beliau makan, minum, tidur, bergaul, berumah tangga, berdagang, hingga memimpin peperangan—adalah cetak biru kesuksesan yang dijamin oleh Sang Pencipta. Mencontoh beliau di dunia adalah jaminan untuk dapat bersama beliau di akhirat.

2. Puji-Pujian Langsung dari Allah SWT

Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya manusia yang akhlaknya dipuji secara langsung dan diabadikan dalam Al-Qur'an. Dalam Surah Al-Qalam ayat 4, Allah berfirman:

“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Bayangkan: Sang Pencipta semesta memuji ciptaan-Nya. Pengakuan ini adalah martabat tertinggi, menjamin bahwa sifat-sifat beliau adalah kesempurnaan hakiki, jauh dari segala cacat. Beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik (Innama bu’itstu li’utammima makarimal akhlaq).

3. Akhlak Emas yang Mengalahkan Dendam

Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW adalah keajaiban yang tak masuk akal secara hitungan manusia biasa. Di antara akhlak emas tersebut, dua hal yang paling menonjol adalah:

Lapang Dada dan Pemaaf

Kasus Thaif

Setelah didakwahi 10 tahun di Makkah dan hanya sedikit yang beriman, Nabi Muhammad pergi ke Thaif namun malah dilempari batu hingga berdarah.

Saat Malaikat Jibril dan malaikat penjaga gunung menawarkan untuk menimpakan dua gunung ke atas penduduk Thaif, Nabi SAW menolak. Beliau berkata, “Aku memilih agar memaafkan mereka dan semoga aku berharap Allah keluarkan dari keturunan mereka orang yang beriman kepada Allah.”

Halaman Selanjutnya
img_title