Mengapa Allah Membenci Orang yang Menguap Hingga Setan Tertawa? Begini Penjelasannya!

Allah Membenci Orang yang Menguap
Sumber :
  • google image

OlretMenguap, sebuah refleks alami yang seringkali menjadi pertanda kantuk, ternyata memiliki dimensi spiritual yang mendalam dalam ajaran Islam.

Susu Kedelai Hangat vs Dingin, Mana yang Lebih Menyehatkan?

Berdasarkan hadis-hadis sahih, menguap merupakan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT, sementara bersin adalah sebaliknya. Bahkan, disebutkan bahwa setan akan tertawa ketika seseorang menguap. Benarkah demikian dan apa hikmah di baliknya?

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu, bila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mengucapkan 'yarhamukallah'). Adapun menguap, itu dari setan. Jika seseorang menguap hendaklah dia tahan semampunya. Bila orang yang menguap sampai mengeluarkan suara 'ha', setan tertawa karenanya." (HR. Bukhari no. 6223)

Rezeki Lancar dan Berkah: Kekuatan Doa Memohon Kemudahan

Hadis ini secara gamblang menjelaskan posisi menguap yang dibenci dan bagaimana setan bersukacita atasnya. Para ulama besar Islam telah memberikan penjelasan mendalam mengenai makna dan hikmah di balik hadis ini.

Penjelasan Para Ulama

Doa Ketika Mengalami Kesempitan dan Kesusahan Dalam Islam

Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya yang monumental, Fath al-Bari, mengutip penjelasan dari Imam Al-Khattabi. Keduanya menjelaskan bahwa kebencian terhadap menguap dan kecintaan terhadap bersin berkaitan dengan kondisi fisik dan spiritual seseorang.

Bersin terjadi karena tubuh yang ringan dan pori-pori yang terbuka, yang seringkali membuat tubuh lebih segar dan bersemangat untuk beribadah.

Sebaliknya, menguap biasanya disebabkan oleh rasa kenyang yang berlebihan, perut yang penuh, dan tubuh yang terasa berat, yang pada akhirnya menimbulkan rasa malas dan enggan untuk beraktivitas, terutama dalam beribadah.

Senada dengan itu, Imam Nawawi dalam penjelasannya mengenai hadis ini mengaitkan menguap dengan setan karena setan senantiasa mengajak kepada syahwat dan kelalaian. Menguap, yang seringkali dipicu oleh makan berlebihan, merupakan salah satu pintu masuk setan untuk membuat seseorang menjadi malas dan berat dalam menjalankan ketaatan.

Qadi Abu Bakr ibn al-Arabi, seorang ulama terkemuka, memberikan pandangan yang menarik. Menurutnya, segala sesuatu yang menimbulkan keadaan yang tidak baik atau tidak disukai secara fitrah dinisbatkan kepada setan, sementara hal-hal yang baik dinisbatkan kepada Allah SWT.

Halaman Selanjutnya
img_title