Mengapa Allah Membenci Orang yang Menguap Hingga Setan Tertawa? Begini Penjelasannya!
- google image
Sebaliknya, menguap biasanya disebabkan oleh rasa kenyang yang berlebihan, perut yang penuh, dan tubuh yang terasa berat, yang pada akhirnya menimbulkan rasa malas dan enggan untuk beraktivitas, terutama dalam beribadah.
Senada dengan itu, Imam Nawawi dalam penjelasannya mengenai hadis ini mengaitkan menguap dengan setan karena setan senantiasa mengajak kepada syahwat dan kelalaian. Menguap, yang seringkali dipicu oleh makan berlebihan, merupakan salah satu pintu masuk setan untuk membuat seseorang menjadi malas dan berat dalam menjalankan ketaatan.
Qadi Abu Bakr ibn al-Arabi, seorang ulama terkemuka, memberikan pandangan yang menarik. Menurutnya, segala sesuatu yang menimbulkan keadaan yang tidak baik atau tidak disukai secara fitrah dinisbatkan kepada setan, sementara hal-hal yang baik dinisbatkan kepada Allah SWT.
Menguap, yang seringkali membuat penampilan seseorang menjadi kurang elok dengan mulut terbuka lebar, adalah salah satu dari keadaan tersebut. Perintah untuk menahan dan menutup mulut saat menguap, menurut beliau, adalah sebuah adab untuk menutupi "penampilan yang tidak disukai" tersebut.
Tawa setan, dalam pandangan Ibn al-Arabi, adalah ekspresi kegembiraannya melihat wujud manusia yang lalai dan juga karena berhasil membuatnya malas.
Adab Ketika Menguap dan Perilaku Lain yang Disukai Setan
Berdasarkan hadis di atas, ada beberapa adab yang dianjurkan ketika seseorang tidak dapat menahan kuapannya: