Menertawakan Diri di Masa Lalu
- Pexels/Tan Danh
Waktu untuk Sendiri
Terkadang, aku benar-benar butuh waktu untuk sendiri. Tanpa mendengar. Tanpa melihat. Tanpa merasa.
Sebentar saja. Aku ingin mengatur napas sebelum kembali menyapa. Terlalu lelah, mungkin menjadi alasan.
Disaat aku seperti ini, aku selalu tidak siap untuk menerima transfer beban. Izinkan aku terpejam, malam ini.
Terima kasih sudah percaya, terima kasih sudah mau berbagi. Namun saat ini, waktuku untuk mendekap diri. Bersandar pada keyakinan, bahwa aku bisa dan telah melewati hari ini.
Esok adalah hari yang baru. Jangan ulangi kegaduhan isi pikiranmu di depanku. Jangan lagi. Jawaban atas semuanya telah ada jauh sebelum hari ini. Jangan mengaduh, lagi.
Pun denganku, mataku telah terbuka, telingaku telah hidup. Siap melihat dan mendengar kisah baru penuh makna.
Aku Benci
Aku benci menjadi rapuh