Kenapa Laki-Laki Lebih Mudah Lupa Sesuatu? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Olret – Banyak perempuan mengeluh soal satu hal yang cukup klasik yaitu laki-laki sering lupa hal-hal kecil. Dari lupa taruh kunci, lupa tanggal penting, sampai salah ingat pesan dari pasangan. Tapi ternyata, hal ini bukan cuma kebiasaan atau alasan klise ada penjelasan ilmiahnya di balik itu semua.
1. Perbedaan Struktur Otak dan Fungsi Memori
Penelitian terbaru dari University of Bergen, Norwegia (BMC Psychology, 2013) membuktikan bahwa laki-laki memang memiliki kemampuan memori jangka pendek yang cenderung lebih rendah dibanding perempuan. Studi ini melibatkan lebih dari 48.000 responden dewasa, dan hasilnya konsisten di berbagai usia.
Salah satu alasannya terletak pada perbedaan struktur otak, khususnya di bagian hippocampus, area yang berperan penting dalam pembentukan dan pengambilan memori. Aktivitas di bagian otak ini lebih tinggi pada perempuan, sebagian besar karena pengaruh hormon estrogen yang membantu memperkuat koneksi saraf.
2. Hormon yang Beda, Dampaknya Juga Beda
Kalau perempuan dilindungi oleh estrogen yang berperan menjaga ketajaman memori, laki-laki mengandalkan hormon testosteron. Sayangnya, kadar testosteron akan menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan ini berdampak pada kemampuan otak dalam menyimpan dan memanggil kembali informasi. Jadi, saat pria makin dewasa dan mulai sering lupa hal-hal sederhana, ada pengaruh biologis nyata di baliknya.
3. Cara Otak Memproses Informasi
Selain faktor hormon, cara otak laki-laki dan perempuan bekerja pun berbeda. Perempuan biasanya lebih unggul dalam multitasking dan memori verbal, seperti mengingat percakapan atau nama orang. Sedangkan laki-laki lebih fokus pada satu hal dalam satu waktu. Jadi, ketika mereka sedang memikirkan pekerjaan, otaknya cenderung “menyaring” informasi lain yang dianggap kurang penting.
4. Stres dan Kurang Tidur Jadi Pemicu Tambahan
Faktor gaya hidup juga nggak bisa diabaikan. Berdasarkan studi dari Mayo Clinic (2022), stres kronis dan kurang tidur terbukti mempercepat penurunan fungsi memori, terutama pada pria. Ketika stres meningkat, tubuh menghasilkan hormon kortisol berlebih yang dapat mengganggu kemampuan otak menyimpan informasi baru. Ditambah kurang tidur, proses konsolidasi memori yang terjadi saat malam hari pun jadi tidak optimal.