Kisah Wardatina Mawa: Menyerah pada Cita-Cita Demi Cinta, Bangkit Setelah Dikhianati

Wardatina Mawa
Sumber :
  • instagram

Olret – Sebuah unggahan Instagram Story dari Wardatina Mawa baru-baru ini menyita perhatian publik. Bukan sekadar curahan hati biasa, unggahan tersebut memaparkan sebuah kisah personal tentang pengorbanan besar, janji yang diingkari, dan keputusan untuk bangkit dari keterpurukan.

Pernikahan yang Tertunda: Gara-Gara "Suntik Putih" Seminggu Jelang Hari-H

Dalam rentang waktu singkat, cerita ini menjadi viral di berbagai media sosial seperti Tiktok, Instagram dan thread.

Hal ini karena cerita Mawa menjadi representasi pahit bagi banyak perempuan yang pernah dihadapkan pada pilihan sulit antara ambisi pribadi dan tuntutan rumah tangga.

"Jajan Cewek di Luar" Jadi Senjata Insanul Fahmi Agar Diizinkan Poligami, Netizen Geram

Mimpi Polwan yang Kandas di Gerbang Pernikahan

Kisah Wardatina Mawa

Photo :
  • instagram

Wardatina Mawa Resmi Polisikan Suami dan Figur Publik Inisial IR, Klaim Miliki Bukti Rekaman CCTV 2 Jam

Wardatina Mawa, yang saat ini berusia 25 tahun, membuka ceritanya dengan kenangan akan cita-cita masa mudanya: menjadi Polisi Wanita (Polwan). Ia mengaku telah mendapat dukungan penuh dari keluarga yang juga merupakan bagian dari institusi tersebut, bahkan sudah sempat memulai proses pendaftaran dan berkas.

Namun, di tengah perjalanan meraih mimpinya, seorang pria hadir dengan niat baik. Keputusan sulit pun harus diambil setelah pria tersebut melarangnya melanjutkan seleksi.

“Beliau melarang saya melanjutkan seleksi Polwan, dengan alasan: 'Fitrah perempuan itu cukup di rumah. Tidak perlu mengejar karier. Abang yang akan bertanggung jawab.'” tulis Wardatinamawa.

Di usianya yang masih sangat muda, ia memilih untuk mengalah. “Saya lepaskan mimpi saya. Saya pilih beliau. Saya pilih patuh. Karena saya pikir, begitulah cara menjaga rumah tangga. Begitulah cara mencintai.”

Pengkhianatan dan Kesadaran yang Pahit

Keputusan untuk mengorbankan karier demi janji setia sang calon suami ternyata berujung pada kekecewaan mendalam. Ia mengaku tersadar setelah menyaksikan video bukti pengkhianatan.

“...ketika saya melihat video bukti pengkhianatan itu... saya tersadar: bahwa pernah menyerah pada mimpi besar karena saya percaya pada seseorang yang ternyata tidak bisa menjaga amanah kecil bernama kesetiaan.”

Dalam narasi yang emosional, Wardatinamawa menegaskan bahwa penyesalan terbesarnya bukanlah menjadi seorang istri, melainkan pengorbanan yang ia berikan pada orang yang salah.

“Yang saya sesali hanyalah satu: Saya mengorbankan masa depan saya untuk seseorang yang pada akhirnya tidak menjaga saya.”

Halaman Selanjutnya
img_title