Berhenti Jadi People Pleaser! Ini 3 Kunci "Egois yang Benar" untuk Hidup Lebih Tenang

Berhenti Jadi People Pleaser
Sumber :
  • Youtube

Olret –  Apakah Anda merasa hidup Anda dikendalikan oleh ketakutan akan penilaian orang lain? Sering overthinking hingga membuat Anda tidak berani melangkah?

Peta Jalan Jati Diri di Usia 20-an Ala Bilal Faranov : Mengapa Keberanian Mengalahkan Kepintaran dan Status Mapan

Jika ya, selamat datang di klub yang sama. Rasa tidak enak hati dan kebutuhan untuk disukai semua orang adalah dua rantai yang mengikat kebebasan Anda.

Namun, seorang filsuf revolusioner bernama Alfred Adler (pendiri Aliran Psikologi Individual) menawarkan pandangan yang menampar, membebaskan, dan sangat diperlukan: Untuk meraih kebahagiaan sejati, Anda harus memiliki keberanian untuk dibenci.

5 Game Android Ini Gagal di Pasaran Meski Punya Grafis Memukau

Berdasarkan filosofi Adler yang diulas dalam buku fenomenal "The Courage To Be Disliked", ada tiga "penjara mental" utama yang merenggut ketenangan Anda. Berikut adalah cara untuk mendobraknya dan memulai "Egois yang Benar":

Penjara 1: Terjebak dengan Belenggu Masa Lalu

Dari Layar Kaca ke Ruang Konseling: Pukulan Terberat Intan Erlita yang Mengubah Total Fokus Hidupnya

Cinta Masa Lalu

Photo :
  • freepik.com

Mantra Korban: "Saya begini karena masa lalu saya buruk."

Berapa kali Anda mendengar (atau mengucapkan) kalimat seperti: "Saya susah percaya karena pernah diselingkuhi," atau "Saya pemalu karena dulu sering di-bully"?

Filsuf Adler menolak habis-habisan teori yang menyatakan bahwa trauma dan masa lalu menentukan siapa kita hari ini. Ia dengan tegas menyatakan: "Trauma Doesn't Exist."

Kunci Pembebasan:

Masa lalu hanyalah memori, bukan nasib. Anda bukan hasil dari apa yang terjadi pada Anda, tetapi hasil dari cara Anda memilih untuk menafsirkan dan menyikapinya saat ini.

Pilih Bertanggung Jawab: Berhenti menempatkan diri sebagai korban (victim mentality) yang menyalahkan keadaan, orang lain, atau masa lalu. Ambil kembali kendali.

Pilih Sikap Baru: Masa lalu yang buruk bisa jadi alasan untuk Anda menjadi marah/pendiam, tetapi juga bisa jadi pemicu untuk Anda menjadi orang yang tenang, pemberani, dan membangun komunitas. Pilihan ada di tangan Anda, sekarang.

Penjara 2: Obsesi untuk Disukai Semua Orang

Tanda Kamu Punya Obsesi Tidak Sehat Pada Seseorang

Photo :
  • freepik.com

Akar Penderitaan: "Saya tidak berani membuat konten/melakukan ini karena takut orang lain menghujat."

Mari jujur. Apakah Anda suka dengan semua orang yang Anda temui? Tentu tidak. Lantas, mengapa Anda mengharapkan standar yang mustahil itu dari orang lain? Keinginan untuk disukai semua orang adalah akar penderitaan dan pemicu overthinking Anda.

Kunci Pembebasan: Memisahkan Tugas (Task Separation)

Adler mengajarkan kita untuk membagi peran dengan jelas: Apa yang menjadi tugas saya dan apa yang menjadi tugas orang lain?

Tugas Anda: Berusaha sebaik mungkin, memberikan nilai terbaik, dan melakukan apa yang Anda yakini benar (selama tidak merugikan orang lain).

Tugas Orang Lain: Merespons, berkomentar, menilai, suka, atau tidak suka.

Ketika Anda melakukan yang terbaik, respons orang lain—entah itu pujian atau hujatan—bukan lagi tugas Anda untuk mengaturnya atau memikirkannya. Stres muncul ketika kita sibuk mencampuri tugas orang lain (berusaha mengendalikan pikiran mereka). Fokuslah sepenuhnya pada apa yang ada dalam kendali Anda.

Kebebasan sejati adalah saat Anda berani hidup tanpa perlu campur tangan dalam pikiran orang lain.

Penjara 3: Melihat Dunia sebagai Medan Kompetisi

Sikap Merusak: "Dia di umur segini sudah jadi Manajer, berarti saya ketinggalan dan gagal."

Masalah utama manusia, menurut Adler, adalah masalah interpersonal—khususnya ketika kita melihat hidup sebagai perlombaan. Pandangan ini membuat kita melihat orang lain secara vertikal (di atas atau di bawah kita), yang memicu iri hati, insecurity, dan perasaan worthless (tidak berharga).

Kunci Pembebasan: Pandangan Horizontal

Ubah pesaing menjadi rekan seperjuangan.

Kita Semua Setara: Lihatlah setiap orang—terlepas dari jabatan, profesi, atau pencapaian—secara horizontal. Kita semua setara dan sedang berjuang.

Rayakan, Jangan Iri: Kesuksesan orang lain jangan dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai semangat tambahan karena Anda tahu Anda juga sedang berproses di jalur yang sama.

Pilih Pembanding yang Tepat: Satu-satunya perbandingan yang sehat dan valid adalah: Diri Anda yang Sekarang vs. Diri Anda yang Kemarin. Fokuslah pada peningkatan diri Anda sendiri, bukan sibuk mengintip hasil orang lain.

Kesimpulan: Beranilah Tidak Disukai

Ketenangan dan kebahagiaan tidak terletak pada persetujuan orang banyak, melainkan pada keberanian untuk menjalankan pilihan hidup Anda sendiri.

Egois yang benar ala Adler bukanlah tentang tidak memiliki empati, melainkan tentang membatasi diri dari hal-hal yang memang bukan tanggung jawab kita.

Jika Anda ingin memulai sesuatu, kejarlah. Masalah ada yang suka atau tidak, itu bukan urusan dan tugas Anda. Keluarlah dari tiga penjara mental ini, dan Anda akan menemukan kebebasan serta ketenangan yang selama ini Anda cari.

Pilihlah Keberanian. Pilihlah Kebebasan.