Aku Gagal Jadi Suami dan Ayah, Kisah Penyesalan di Balik Badai Rumah Tangga Insanul Fahmi

Insanul Fahmi
Sumber :
  • youtube

OlretInsanul Fahmi menjadi buah bibir warganet dan menjadi cibiran karena tingkah lakunya yang membuat warganet muak.

Wardatina Mawa Resmi Polisikan Suami dan Figur Publik Inisial IR, Klaim Miliki Bukti Rekaman CCTV 2 Jam

Dalam sebuah wawancara klarifikasi di kanal dr. Richard Lee, MARS, telah menjadi sorotan publik bukan hanya karena isu pernikahan yang mengguncang, tetapi juga karena pengakuan pilu dan penyesalan mendalam dari seorang pria bernama Insan.

Dalam balutan emosi yang pecah, dengan air mata dan suara terbata-bata dan selalu memberikan air mata. Insan hadir untuk mengakui kesalahannya, menyebut dirinya sebagai "pengecut" dan memohon agar semua hujatan ditujukan hanya padanya, bukan kepada wanita yang ia cintai: Mawa dan Inara Rusli.

5 Poin Utama Permintaan Maaf Terbuka Julia Prastini

Belitan Tekanan dan Pengakuan 'Pengecut'

Insanul Fahmi

Photo :
  • x.com

Uang dari Jualan Cabai untuk Seragam KORPRI: Kisah Pilu Pengorbanan Istri yang Ditinggalkan di Puncak Sukses

Insan memulai ceritanya dengan menggambarkan Mawa, istri pertamanya, sebagai sosok yang luar biasa. Ia memuji Mawa dengan kata-kata tulus, namun jujur mengakui bahwa konflik dalam rumah tangga yang dirintis sejak usia sangat muda itu sudah berlangsung lama.

"Mawa itu orang istri yang salehah... dia pintar, dia bisa ngurus anak, punya banyak kelebihan pastinya. Walaupun memang ada beberapa kekurangan, tapi mau bagaimanapun kekurangannya, di sini yang salah tetap aku karena aku sebagai kepala rumah tanggaku yang memimpin."

Ia menceritakan tekanan berat yang ia hadapi—kuliah, kerja, dan membangun bisnis—yang membuatnya hanya meminta satu hal di rumah: agar Mawa menjaga "intonasi, pemilihan kata, dan momentum" dalam komunikasi.

Namun, kegagalannya dalam mengelola tekanan dan ketidaktegasannya dalam bersikaplah yang akhirnya menciptakan masalah yang lebih besar.

Ketika Dr. Richard Lee secara tegas menyebut tindakannya membohongi dua wanita sekaligus sebagai pengecut, Insan tidak membantah.

"Kamu sudah lakukan kesalahan, kamu sudah jadi pengecut, kamu sudah bohongin orang yang kamu cintai." (Pernyataan yang diakui Insan).

Luka Dua Hati dan Kesalahan Fatal

Insanul Fahmi

Photo :
  • youtube

Insan mengakui bahwa pernikahannya dengan Inara Rusli diawali dengan kebohongan. Ia mengatakan kepada Inara bahwa ia sudah menalak Mawa dua kali dan sedang dalam proses cerai, membuatnya dikira sebagai seorang duda. Setelah menikah, ia baru mencoba mendekati Mawa untuk meminta izin, sebuah tindakan yang ia lakukan terlalu terlambat.

"Aku berasumsi karena di 2023 itu dia boleh [izinkan]... masalahnya yang kamu korbankan ini dua hati wanita," ujar Dr. Richard Lee.

Insan menyadari betul dampak dari kesalahannya: rusaknya nama baik Mawa dan Inara, serta kerugian bagi banyak pihak, termasuk keluarga besar dan karyawan bisnisnya.

"Aku mencelakakan banyak orang, tapi niata aku tulus, aku lillahi taala semuanya," ucap Insan penuh penyesalan, menambahkan, "Aku yang kurang tegas dari awal... aku ngerugiin banyak orang."

Tangisan dan Janji untuk Bertanggung Jawab

Di puncak emosinya, Insan menyampaikan permohonan maaf yang menyentuh hati. Ia tidak meminta belas kasihan, melainkan memohon agar semua amarah diarahkan kepadanya.

"Enggak apa-apa hina aku, enggak apa-apa, memang aku hina, memang menjijikan... Tolong jangan hujat orang lain... Orang yang paling pantas buat dihujat itu aku yang paling hina." 

Komitmennya kini adalah memperbaiki kekacauan yang ia buat. Ia berjanji akan bertanggung jawab penuh dan menghadapi konsekuensi.

"Aku ngerasa enggak punya hak sih buat nentuin itu... aku mau coba datang ke Mawa, aku bakal diskusi sama dia, aku mau nanya maunya apa gimana. Aku minta maaf, maaf aku udah gagal jadi seorang suami, ku gagal juga jadi ayah."

Pengakuan Insan ini menjadi cerminan pahit bahwa ketidaktegasan dan kebohongan, meski mungkin berawal dari niat yang salah arah, pada akhirnya akan melukai semua orang yang terlibat. Dengan hati terbuka, Insan berharap diberi kesempatan untuk menebus kesalahannya dan bertanggung jawab sebagai seorang laki-laki.

"Aku berpasrah sekarang, apapun yang Allah kasih sama aku, aku tempuh, aku coba jalanin."