Lelah Bekerja Keras Tapi Dompet Tetap Kosong? Ini 7 Skill Mental yang Wajib Kamu Bangun di Usia 20-an

Lelah Bekerja Keras Tapi Dompet Tetap Kosong
Sumber :
  • Youtube

Olret –  Bagi banyak anak muda di Indonesia, usia 20-an terasa seperti lari maraton tanpa garis finish yang jelas. Kita bangun pagi, banting tulang bekerja, tetapi realitas harga kebutuhan yang terus melambung sering kali membuat kita merasa "tetap enggak cukup".

5 Risiko Menyimpan Uang Terlalu Banyak di E-Wallet Yang Bisa Menghantui Kamu

Di tengah tuntutan harus cepat sukses, mandiri, bahkan punya rumah, rasa cemas dan perbandingan di media sosial menjadi stressor sehari-hari.

Seringkali kita berpikir bahwa solusinya adalah bekerja lebih keras atau punya ijazah lebih tinggi. Namun, realitasnya, yang paling menentukan keberhasilan jangka panjang bukanlah hanya skill teknis, melainkan fondasi mental Anda.

5 Tips Mengatur Uang Bulanan Bersama Pasangan agar Tak Berujung Ribut

Percuma punya gaji besar jika mental mudah goyah saat tekanan datang, atau uang cepat habis karena tidak mampu mengendalikan gaya hidup. Seperti kata video dari kanal Ayo Jadi Kaya ini, skill mental adalah fondasi rumah; sehebat apapun bangunannya, ia akan roboh jika fondasinya rapuh.

Inilah 7 skill mental yang wajib Anda pelajari dan latih untuk bisa bertahan dan berkembang di usia 20-an:

Son Heung-Min Bersinar, LAFC Menang Dramatis di Playoff MLS

1. Disiplin Mengelola Keuangan

Ilustrasi mengatur keuangan

Photo :
  • Pexels/olia danilevich

Ini bukan tentang seberapa besar gaji Anda, tapi bagaimana Anda menggunakannya. Banyak anak muda terjebak dalam gaya hidup yang didorong utang dan cicilan karena tidak mampu mengatakan "cukup" pada keinginan.

Kunci: Berani menahan diri dari belanja impulsif dan menentukan porsi jelas untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan investasi. Disiplin finansial adalah disiplin diri.

2. Kemampuan Menunda Kepuasan (Delayed Gratification)

Godaan terbesar di usia muda adalah ingin cepat pamer kesuksesan: motor baru, sneakers branded, atau liburan mewah. Padahal, hidup adalah maraton, bukan sprint 100 meter.

Kunci: Pikirkan menabung dan investasi layaknya menanam padi. Prosesnya lambat dan butuh kesabaran, tetapi hasilnya di masa depan akan jauh lebih besar daripada kesenangan sesaat.

3. Mental Tahan Banting (Resilience)

Ilustrasi mental lemah.

Photo :
  • freepik.com

Kondisi ekonomi Indonesia yang dinamis (gaji stagnan, biaya naik) otomatis menciptakan tekanan. Anda harus memiliki mental yang kuat untuk tidak mudah putus asa.

Kunci: Tahan banting berarti Anda bisa jatuh dan gagal, tetapi tidak hancur. Anda akan selalu memilih untuk bangkit dan mencoba lagi setelah tertimpa masalah.

Halaman Selanjutnya
img_title