Tips Agar Tidak Kecopetan Selama Ibadah Haji dan Umrah

menunaikan ibadah haji
Sumber :
  • pinterest

OlretIbadah haji dan umrah adalah momen sakral yang sangat dinanti-nanti umat Islam. Tapi di tengah kekhusyukan dan haru saat thawaf, sai, atau berdoa di depan Ka'bah, ada satu hal yang tetap perlu diwaspadai adalah copet. Yup, aksi pencopetan bisa terjadi bahkan di tempat suci sekalipun.

Apa yang Membedakan Ibadah Haji dan Umroh? Begini Penjelasannya

Kondisi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang selalu padat, ditambah banyaknya jemaah dari berbagai negara, menciptakan peluang bagi pelaku kejahatan untuk bergerak tanpa disadari. Supaya ibadahmu tetap lancar dan aman, berikut ini adalah beberapa tips penting agar tidak kecopetan selama haji dan umrah. Yuk, disimak!

 

1. Jangan Bawa Barang Berlebihan

Kenapa Ibadah Haji Hanya Dilakukan Setahun Sekali?

Ini tips nomor satu yang sering diabaikan. Banyak jemaah yang membawa dompet tebal, gadget mahal, bahkan dokumen penting setiap kali keluar hotel. Padahal, semakin banyak barang berharga yang kamu bawa, semakin besar pula risikonya jadi target copet.

Bawa secukupnya saja. Misalnya uang tunai secukupnya untuk beli makan dan oleh-oleh ringan, serta salinan kartu identitas atau paspor (bukan aslinya). Simpan barang-barang penting seperti paspor dan dokumen resmi di brankas hotel atau titipan khusus.

Mukjizat dan Asal Usul Air Zamzam

 

2. Gunakan Tas Anti-Maling

Kalau kamu ingin aman, gunakan tas anti-maling yang punya resleting tersembunyi, bahan tebal, dan tali yang kuat. Tas selempang yang bisa disilang ke badan (sling bag) lebih disarankan daripada tas ransel biasa yang rawan dibuka dari belakang.

Pastikan tas selalu berada di depan badan, terutama saat berada di kerumunan atau antrean. Jangan pernah meletakkan tas di lantai atau menggantungnya di kursi ketika salat, karena itu memberi kesempatan emas bagi pelaku pencopetan.

 

3. Sembunyikan Uang di Beberapa Tempat

Jangan simpan semua uang di satu dompet. Bagi uang tunai ke beberapa tempat misalnya di dompet utama, saku dalam baju, dan satu tempat rahasia lain. Kalau dompet utama hilang, kamu masih punya cadangan.

Beberapa jemaah juga menggunakan sabuk khusus (money belt) yang bisa disembunyikan di balik pakaian. Pilihan ini cukup aman dan tidak mencolok.

 

4. Selalu Waspada di Area Padat

Lokasi seperti dekat Ka'bah, pintu keluar Masjidil Haram, tempat wudhu, atau toko oleh-oleh sering jadi area rawan pencopetan. Pelaku biasanya bergerak saat kondisi ramai dan kamu sedang tidak fokus misalnya saat salat, membeli barang, atau mencari teman.

Jangan sampai terlalu larut dalam keramaian tanpa memperhatikan sekeliling. Tatap sekeliling secara berkala dan simpan tas atau barang berharga dalam jangkauan tanganmu.

 

5. Jangan Terlalu Percaya Orang Asing

Memang benar bahwa keramahan sesama jemaah itu menyenangkan. Tapi sayangnya, ada juga oknum yang menyamar jadi jemaah untuk menipu atau mencuri. Waspadalah terhadap orang asing yang terlalu mendekat, pura-pura menolong, atau tiba-tiba ingin ikut rombonganmu.

Kalau ada orang tak dikenal menawarkan bantuan atau mendekat dengan gerakan mencurigakan, jangan ragu untuk menolak dengan sopan atau segera menjauh.

 

6. Salin dan Simpan Dokumen di Cloud

Sebelum berangkat, pastikan kamu sudah men-scan semua dokumen penting: paspor, visa, tiket, KTP, hingga kartu identitas jemaah. Simpan di email atau cloud (Google Drive, Dropbox, dll). Jadi kalau terjadi kehilangan, kamu masih punya salinannya untuk laporan ke pihak berwenang atau kedutaan.

 

Ingat, berada di Tanah Suci bukan berarti bebas dari tindak kriminal. Justru karena kondisi padat dan banyak orang asing dari berbagai penjuru dunia, risiko seperti pencopetan harus jadi perhatian. Tapi jangan sampai kewaspadaanmu membuat ibadah terasa penuh curiga atau khawatir berlebihan.

Yang penting adalah seimbang: hati fokus beribadah, tapi mata dan pikiran tetap awas terhadap sekeliling. Dengan persiapan yang tepat dan sikap yang bijak, kamu bisa menjalankan ibadah haji dan umrah dengan tenang, khusyuk, dan selamat sampai kembali ke tanah air.