Simfoni Rasa di Bawah Langit Lembah Daun Riverside Bogor

Lembah Daun Riverside Bogor
Sumber :
  • idris hasibuan

Olret –  Bogor selalu punya cara untuk mencuri hati, terutama saat kabut mulai turun dan suhu udara perlahan merosot tajam. Di tengah pelukan alam yang dingin, ada satu ritual wajib bagi kami sebelum menyerah pada kantuk di balik pintu tenda: pesta camilan di bawah hamparan bintang.

Mengapa Serangan Jantung Lebih Berbahaya Jika Terjadi di Siang Hari?

Pembuka yang Manis dari Tangan Warga

Suasana Lembah Daun Camp Riverside

Photo :
  • idris hasibuan

Tak Cuma Kata-Kata, Ini Cara Tulus Menyampaikan Rasa Terima Kasih kepada Ibu

Malam itu dibuka dengan kesederhanaan yang mewah. Kami mencicipi puding manis buatan warga sekitar. Meski tampilannya sederhana, setiap suapannya membawa rasa autentik yang berkesan—seolah menyambut kami dengan keramahan khas pedesaan.

Manisnya pas, menjadi pembuka yang sempurna sebelum menu-menu "berat" lainnya naik ke meja kayu kami.

Tips Hilangkan Overthinking di Malam Hari Sebelum Tidur

Perjamuan di Tengah Kedinginan

Tak lama kemudian, aroma penggugah selera mulai memenuhi udara malam. Deretan camilan tersaji rapi, siap menjadi teman mengobrol yang panjang:

  • Cireng Bumbu Rujak: Teksturnya yang kenyal berpadu sempurna dengan pedas-asam-manis bumbu rujak yang membakar lidah dengan sopan.

  • Singkong Goreng Cokelat: Ini adalah primadona malam itu. Tekstur singkong yang empuk bertemu dengan lelehan cokelat yang creamy, menciptakan sensasi rasa yang unik antara gurih dan manis.

  • Favorit Si Kecil: Untuk Khalisa, kentang goreng renyah dan camilan cokelat menjadi kebahagiaan tersendiri yang membuatnya betah duduk berlama-lama menikmati suasana.

Antara Hangat dan Segar

Di tengah dingin yang menusuk tulang, perpaduan minuman kami terasa begitu kontras namun istimewa. Segelas wedang jahe madu menjadi penyelamat, mengalirkan rasa hangat yang menjalar ke seluruh raga.

Namun, anehnya, es leci yakult yang segar tetap terasa menggoda—memberikan ledakan rasa asam-manis yang membersihkan langit-langit mulut setelah puas dimanjakan berbagai gorengan.

Menuju Pelukan Tenda

Setelah perut kenyang dan hati senang, ritual malam itu pun usai. Kami bergegas masuk ke dalam tenda yang sudah menanti. Di balik lapisan kain tenda, kami merebahkan diri, mendengarkan "simfoni malam" berupa suara serangga dan hembusan angin yang menerpa pepohonan.

Udara dingin yang menyelimuti perlahan membawa kami ke alam mimpi, menutup sebuah malam camping yang tidak hanya tentang tempat, tapi juga tentang rasa dan kebersamaan.