Mitos Kopi yang Wajib Disingkirkan Jauh-Jauh
- freepik.com
Olret – Kopi adalah teman setia banyak orang. Mulai dari mahasiswa begadang sampai ibu muda yang butuh energi ekstra di pagi hari. Tapi sayangnya, di balik popularitasnya, kopi masih dikelilingi berbagai mitos yang bikin ragu untuk menikmatinya. Padahal, sebagian besar dari mitos tersebut tidak didukung bukti ilmiah dan malah bisa menyesatkan.
Nah, ini dia deretan mitos tentang kopi yang wajib disingkirkan jauh-jauh.
1. Kopi Bikin Jantung Berdebar dan Picu Penyakit Jantung
Salah satu mitos paling umum adalah kopi dianggap berbahaya bagi jantung. Banyak yang percaya kalau kopi bisa menyebabkan jantung berdebar hingga memicu penyakit jantung.
Faktanya, menurut studi dalam American Heart Association Journal tahun 2021, konsumsi kopi dalam jumlah wajar, yakni 1-3 cangkir per hari, tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan, beberapa riset menyebutkan bahwa antioksidan dalam kopi justru berperan dalam melindungi sistem kardiovaskular.
Namun, bagi mereka yang punya riwayat penyakit jantung atau gangguan irama jantung, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kopi secara rutin.
2. Kopi Bikin Ketergantungan Seperti Narkoba
Memang benar bahwa kafein bersifat stimulan dan bisa menyebabkan ketergantungan ringan. Tapi menyamakannya dengan narkoba jelas berlebihan.
Menurut Cleveland Clinic, ketergantungan kafein biasanya hanya menimbulkan gejala ringan jika dikonsumsi dalam batas wajar. Gejala seperti sakit kepala, mudah lelah, atau suasana hati yang buruk bisa muncul jika seseorang yang terbiasa minum kopi tiba-tiba berhenti. Namun, efek ini jauh dari bahaya ketergantungan narkotika.
Intinya, kopi tetap aman diminum setiap hari asal tidak berlebihan.
3. Kopi Bikin Kulit Cepat Keriput
Ada anggapan bahwa kopi membuat kulit kering dan cepat menua karena sifat diuretiknya. Padahal, jika kamu cukup minum air putih, efek diuretik kopi tidak akan membuat kulitmu kehilangan kelembapan secara drastis.
Lebih dari itu, kopi mengandung antioksidan seperti polifenol yang dapat membantu melawan radikal bebas penyebab penuaan dini. Jadi, selama asupan cairan terpenuhi dan konsumsi kopi tidak berlebihan, tidak perlu khawatir kulit akan cepat keriput hanya karena minum kopi.
4. Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Kopi
Ini adalah mitos yang sering menimbulkan kebingungan. Faktanya, menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, ibu hamil tetap boleh mengonsumsi kafein, asalkan tidak melebihi 200 mg per-hari setara dengan sekitar satu hingga dua cangkir kopi.
Yang perlu diperhatikan adalah total konsumsi kafein dari berbagai sumber, termasuk teh, cokelat, dan minuman bersoda. Jadi, bumil masih bisa menikmati kopi asal tahu batasnya.
5. Kopi Bikin Gemuk dan Harus Dihindari Saat Diet
Banyak yang mengira kopi bikin gemuk, padahal yang bikin berat badan naik biasanya adalah tambahan seperti gula, susu kental manis, krimer, atau sirup beraroma.
Kopi hitam tanpa gula justru rendah kalori dan bahkan bisa membantu meningkatkan metabolisme. Beberapa studi menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan pembakaran lemak saat beraktivitas fisik. Jadi, minum kopi saat diet sebenarnya sah-sah saja, asalkan tidak dicampur dengan bahan tinggi kalori.
Kopi tidak seburuk yang dibayangkan. Banyak mitos tentang kopi yang sudah terbantahkan oleh ilmu pengetahuan. Selama dikonsumsi dalam batas wajar dan tidak dicampur bahan-bahan tinggi gula dan lemak, kopi justru bisa jadi bagian dari gaya hidup sehat.
Jadi, tak perlu merasa bersalah saat menyeruput kopi di pagi hari. Yang penting, tahu porsinya dan imbangi dengan pola hidup sehat lainnya.