Macam-Macam Jenis Garam yang Punya Manfaat Baik Bagi Kesehatan
- google image
Olret – Selama ini garam sering dicap buruk karena dianggap sebagai penyebab tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga gangguan ginjal. Namun, tidak semua garam berdampak negatif.
Faktanya, tubuh tetap membutuhkan garam sebagai sumber elektrolit, menjaga keseimbangan cairan, serta mendukung fungsi otot dan saraf.
Masalahnya bukan pada garam itu sendiri, melainkan pada jenis dan jumlahnya. Garam meja atau garam dapur biasa biasanya sudah diproses sedemikian rupa, sehingga kehilangan banyak mineral alami dan sering kali ditambah bahan kimia.
Berbeda dengan garam alami yang tidak terlalu banyak diproses, jenis ini justru mengandung berbagai mineral penting yang bermanfaat bagi kesehatan.
Berikut adalah berbagai jenis garam alami yang tidak hanya memberi rasa pada makanan, tapi juga membawa manfaat baik untuk tubuh.
Garam Himalaya
Garam Himalaya berasal dari tambang garam purba di daerah Punjab, Pakistan, yang terletak di kaki pegunungan Himalaya. Ciri khasnya adalah warna merah muda yang berasal dari kandungan zat besi alami.
Garam ini dikenal sebagai salah satu garam paling murni di dunia karena berasal dari endapan laut purba yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu.
Secara kandungan, garam Himalaya mengandung lebih dari 80 mineral alami, termasuk magnesium, kalsium, kalium, dan zat besi. Dalam jumlah yang wajar, garam ini bermanfaat untuk membantu keseimbangan elektrolit tubuh, menjaga hidrasi, mendukung fungsi otot dan saraf, serta membantu metabolisme.
Karena kandungan mineralnya yang beragam, garam Himalaya juga sering digunakan dalam terapi pernapasan, mandi relaksasi, hingga spa.
Garam Laut
Berbeda dengan garam meja yang sudah melalui proses pemurnian, garam laut diperoleh dari penguapan air laut secara alami dan umumnya masih mengandung berbagai mineral laut. Warna dan teksturnya bisa bervariasi tergantung lokasi asalnya, tapi yang pasti, garam ini lebih minim proses dibandingkan garam dapur biasa.
Garam laut mengandung magnesium, kalsium, dan kalium dalam kadar yang lebih tinggi. Selain digunakan sebagai bumbu dapur, garam laut juga dikenal efektif untuk perawatan kulit seperti scrub alami atau mandi garam.
Dalam tubuh, mineral yang terkandung dalam garam laut membantu menjaga keseimbangan cairan, mendukung kesehatan jantung, dan memperkuat sistem saraf.
Garam Celtic
Garam Celtic, atau dikenal juga sebagai Celtic sea salt, berasal dari wilayah pesisir Brittany, Prancis. Garam ini dipanen secara tradisional menggunakan metode pengeringan alami di kolam garam. Teksturnya basah dan warnanya keabu-abuan karena masih mengandung kelembapan serta mineral laut.
Kandungan utama garam Celtic adalah magnesium, natrium alami, dan trace mineral seperti zinc dan selenium.
Garam ini dipercaya mampu membantu menstabilkan tekanan darah, menjaga fungsi adrenal, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mendukung keseimbangan hormon. Karena rasanya yang lebih ringan, garam Celtic juga cocok untuk dikonsumsi sehari-hari dalam takaran yang bijak.
Garam Kosher
Garam kosher banyak digunakan dalam dunia kuliner, terutama di dapur para chef profesional. Disebut “kosher” karena biasa dipakai untuk menyiapkan makanan sesuai aturan Yahudi. Bentuknya lebih kasar dan tidak mengandung bahan tambahan seperti yodium atau zat anti-penggumpal.
Meski tidak mengandung mineral sebanyak garam laut atau Himalaya, garam kosher tetap dianggap lebih alami dibanding garam meja biasa.
Karena teksturnya besar, penggunaannya lebih mudah dikontrol sehingga bisa membantu mengurangi konsumsi garam berlebih. Garam ini juga cocok untuk proses marinasi karena menempel lebih baik pada permukaan makanan.
Garam Hitam India (Kala Namak)
Kala Namak merupakan jenis garam vulkanik dari India yang berwarna kehitaman dengan aroma khas seperti telur rebus. Warna dan aroma ini berasal dari kandungan sulfur alami yang tinggi. Garam ini banyak digunakan dalam masakan India dan juga populer di kalangan vegetarian atau vegan karena mampu menambah rasa umami.
Selain natrium, garam hitam mengandung zat besi dan berbagai mineral dari batuan vulkanik.
Dalam pengobatan Ayurveda, garam ini dipercaya membantu mengatasi gangguan pencernaan, perut kembung, serta meredakan keasaman lambung. Rasanya unik dan bisa menjadi alternatif menarik untuk variasi rasa di makanan.
Garam Bambu
Garam bambu berasal dari Korea dan dibuat dengan cara memanggang garam laut di dalam batang bambu hingga sembilan kali pemanggangan. Proses ini dipercaya mampu meningkatkan kandungan mineral dan membuat garam lebih bersifat alkali.
Garam bambu mengandung kalsium, magnesium, fosfor, serta senyawa antioksidan. Dalam pengobatan tradisional Korea, garam ini digunakan untuk mendetoksifikasi tubuh, menjaga kesehatan lambung, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Karena proses pembuatannya yang rumit, garam ini umumnya digunakan untuk keperluan khusus atau pengobatan.
Memilih jenis garam yang tepat bisa membuat perbedaan besar bagi kesehatan. Garam alami seperti garam Himalaya, garam laut, atau garam bambu memang cenderung lebih mahal dibanding garam dapur biasa, tapi manfaatnya jauh lebih baik karena masih mengandung mineral penting yang dibutuhkan tubuh.
Namun perlu diingat, meskipun lebih sehat, konsumsi garam tetap harus dibatasi. Apa pun jenisnya, mengonsumsinya dalam jumlah berlebih tetap bisa berdampak buruk bagi tubuh. Jadi, bijaklah dalam memilih dan menggunakan garam sebagai bagian dari gaya hidup sehat.