Terlalu Banyak Konsumsi Garam, Ini Efek Buruknya bagi Kesehatan Tubuh
- Shutterstock
Olret – Garam memang membuat makanan jadi lebih lezat. Tanpa garam, sup terasa hambar, gorengan jadi kurang nendang, dan camilan favorit terasa kurang greget.
Tapi di balik rasanya yang gurih, terlalu banyak konsumsi garam bisa menjadi bumerang bagi kesehatan. Bukan hanya bikin tekanan darah naik, dampaknya bisa menjalar ke berbagai organ tubuh, termasuk jantung, ginjal, bahkan otak.
Berikut adalah penjabaran menarik dan edukatif tentang bagaimana konsumsi garam berlebihan bisa merusak tubuh secara perlahan.
Garam dan Perannya di Dalam Tubuh
Manfaat Garam Dalam Masakan
- Youtube
Garam, atau lebih tepatnya natrium, sebenarnya dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil untuk menjaga keseimbangan cairan, membantu fungsi saraf, dan kontraksi otot. Namun, tubuh hanya memerlukan sekitar 1.500–2.300 mg natrium per hari (sekitar 1 sendok teh garam).
Sayangnya, kebanyakan orang Indonesia bisa mengonsumsi lebih dari dua kali lipat jumlah tersebut setiap harinya baik dari makanan olahan, camilan kemasan, hingga bumbu penyedap yang digunakan di dapur.
1. Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Efek paling terkenal dari konsumsi garam berlebih adalah naiknya tekanan darah. Ketika natrium terlalu banyak di dalam tubuh, ginjal kesulitan membuang kelebihannya. Akibatnya, cairan menumpuk dalam darah dan menyebabkan tekanan darah naik.
Tekanan darah tinggi bisa terjadi tanpa gejala, tapi diam-diam merusak pembuluh darah dan menjadi pemicu utama berbagai penyakit kronis seperti stroke dan penyakit jantung.
2. Merusak Fungsi Ginjal
Gagal Ginjal
- Geimin AI
Ginjal bekerja keras menyaring darah dan membuang sisa natrium melalui urin. Tapi saat natrium terlalu banyak, beban kerja ginjal meningkat drastis. Lama-kelamaan, ini bisa mengganggu fungsi ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
Studi dalam Kidney International mencatat bahwa asupan natrium tinggi berkaitan dengan percepatan penurunan fungsi ginjal, terutama pada individu yang sudah memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Garam yang terlalu banyak tak hanya menaikkan tekanan darah, tapi juga berdampak langsung pada kesehatan jantung. Tekanan darah tinggi menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan pembesaran jantung dan risiko gagal jantung.
Sebuah penelitian dalam New England Journal of Medicine mengungkapkan bahwa penurunan konsumsi garam secara global bisa mencegah jutaan kematian akibat penyakit jantung setiap tahunnya.
4. Menyebabkan Retensi Cairan dan Bengkak
Tubuh yang kelebihan garam cenderung menahan air. Itulah sebabnya beberapa orang merasa kembung atau mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan setelah makan makanan asin.
Retensi cairan ini tidak hanya membuat tidak nyaman, tapi juga bisa menjadi tanda bahwa jantung atau ginjal sedang kewalahan mengatur keseimbangan cairan tubuh.
5. Mengganggu Keseimbangan Elektrolit
Natrium adalah salah satu elektrolit penting dalam tubuh, tapi jika kadarnya tidak seimbang karena konsumsi garam berlebih, maka keseimbangan elektrolit lainnya seperti kalium dan magnesium juga ikut terganggu. Ini bisa menyebabkan berbagai masalah seperti kram otot, lemas, sakit kepala, hingga gangguan irama jantung.
6. Berisiko pada Kesehatan Otak
Tak banyak yang tahu, tapi tekanan darah tinggi akibat garam juga berkontribusi terhadap penurunan fungsi kognitif. Tekanan darah tinggi bisa mempersempit pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko stroke, dan dalam jangka panjang dapat mempercepat demensia atau pikun.
7. Merusak Kesehatan Tulang
Kelebihan garam juga bisa membuat tubuh kehilangan kalsium lebih banyak lewat urin. Ini bisa melemahkan struktur tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada wanita di atas usia 40 tahun.
Garam memang penting, tapi seperti kata pepatah: yang berlebihan itu tidak baik. Tubuh hanya butuh sedikit garam untuk bekerja secara optimal.
Konsumsi yang berlebihan justru membuka pintu bagi berbagai penyakit kronis yang bisa mengurangi kualitas hidup. Maka, mulai dari sekarang, lebih bijaklah dalam memilih makanan, kurangi makanan olahan, dan awasi penggunaan garam di dapur.
Karena gurihnya makanan tidak sebanding dengan risiko penyakit yang bisa datang diam-diam.