Seks dan Gairah Bukanlah Hal yang Buruk, Ini Alasan Kamu Sering Horny!
Sistem limbik, yang sering disebut otak emosional kita, adalah pusat perasaan kita, termasuk hasrat. Struktur utama seperti hipotalamus dan amigdala memainkan peran penting.
Hipotalamus: Bongkahan kecil ini mengatur hormon dengan berkomunikasi dengan kelenjar pituitari. Hormon-hormon ini, pada gilirannya, memengaruhi hasrat seksual kita. Merasakan luapan gairah? Ucapkan terima kasih kepada hipotalamus.
Amigdala: Bertanggung jawab atas emosi, naluri bertahan hidup, dan ingatan. Amigdala-lah yang mungkin mengingatkan tentang mantan ketika lagu tertentu diputar, tetapi itu tidak berarti Anda harus memutarnya!
2. Neurotransmitter: Pembawa pesan kimiawi nafsu
Dopamin: Sering dijuluki sebagai 'zat kimia yang menimbulkan kenikmatan', dan tentu saja ini adalah zat kimia yang kamu inginkan dalam sistem tubuh. Kadar dopamin yang tinggi dapat membuat kamu merasa senang dan meningkatkan hasrat untuk melakukan aktivitas seksual. Dopaminlah yang memberi 'rasa senang' saat berada di dekat seseorang yang kamu sukai.
Serotonin: Mengatur suasana hati, dan kadar yang rendah terkadang dapat menyebabkan peningkatan libido. Keseimbangan dopamin dan serotonin inilah yang menentukan seberapa terangsangnya kamu.
3. Perspektif evolusi: Perkembangbiakan, tetapi dengan hati-hati!
Dari sudut pandang evolusi, tujuan utama kita adalah mewariskan gen. Kita secara biologis terprogram untuk mencari pasangan dan bereproduksi.
Namun, jangan khawatir, evolusi juga memberi kita neokorteks, bagian otak yang rasional, yang memberi tahu kita, "Mungkin mengirim pesan teks kepada mantan pada pukul 2 pagi bukanlah ide yang bijaksana."