Ancaman Neraka untuk Pemimpin yang Dzalim: Pesan Mendalam Ustadz Khalid Basalamah
- Youtube Masih Lurus
Olret – Sebagai seorang Muslim, kita semua adalah pemimpin. Suami memimpin keluarga, istri memimpin rumah, bahkan seorang pekerja rumah tangga memimpin tugas yang diembannya.
Namun, ada satu jabatan kepemimpinan yang paling berat dan penuh risiko: pemimpin di pemerintahan. Dalam sebuah kajian yang mendalam, Ustadz Khalid Basalamah mengupas tuntas ancaman berat yang menanti para pemimpin yang tidak jujur dan dzalim, berdasarkan kitab legendaris Riyad al-Salihin karya Imam Nawawi.
Mahkota Penuh Duri: Beratnya Tanggung Jawab Seorang Pemimpin
Yotsumura: Mantan Wakil Pemimpin JAA, karakter anime Sakamoto Days.
- Ist
Ustadz Khalid Basalamah menekankan bahwa setiap pemimpin akan menghadapi pertanggungjawaban besar di Hari Kiamat. Ini bukan sekadar teori, melainkan janji dari Allah SWT.
Seorang kepala negara yang memimpin jutaan rakyat, seorang suami yang menakhodai bahtera rumah tangga, hingga seorang karyawan yang bertanggung jawab atas sebuah tugas, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban atas amanah yang mereka pikul.
Pemimpin yang ideal digambarkan sebagai sosok yang menggunakan jabatannya untuk kebaikan umat.
Mereka yang dengan tulus membangun masjid, rumah sakit, dan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya akan dikenang dalam sejarah, tetapi juga akan mendapatkan pahala yang berlimpah di akhirat. Cinta rakyat adalah bukti dari kepemimpinan yang adil, dan cinta ini adalah anugerah terbesar.
Jebakan Neraka bagi Pemimpin yang Mengkhianati Rakyat
Neraka Buddhis
- -
Namun, ancaman mengerikan menanti para pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaannya. Seorang pemimpin yang menipu rakyat, berbuat curang, atau mengambil hak-hak yang bukan miliknya, telah menempatkan satu kakinya di neraka. Ustadz Khalid Basalamah mengutip sebuah hadis yang sangat menakutkan:
"Seorang pemimpin yang menipu rakyatnya, maka diharamkan atasnya surga."
Hadis ini adalah peringatan paling keras. Pintu surga yang begitu indah akan tertutup rapat bagi mereka yang mendahulukan kepentingan pribadi di atas kesejahteraan rakyat. Jabatan yang dianggap sebagai kemuliaan duniawi, bisa berubah menjadi jembatan langsung menuju kehancuran abadi.
Keadilan Tak Mengenal Status Sosial
Untuk menggarisbawahi pentingnya keadilan, Ustadz Khalid Basalamah menceritakan sebuah kisah yang sangat kuat: kasus seorang wanita bangsawan dari suku Makhzumiyah yang ketahuan mencuri.