5 Poin Utama Permintaan Maaf Terbuka Julia Prastini
Olret – Selebritas media sosial Julia Prastini (juliaprt7) baru-baru ini mengunggah pernyataan terbuka mengenai isu pribadi yang beredar.
Pernyataan yang disampaikan dengan "segenap kerendahan hati" ini berisi permohonan maaf mendalam dan harapan agar publik bisa menyikapinya dengan lapang dada.
Berikut adalah 5 poin penting yang bisa dirangkum dari surat permintaan maaf terbuka Julia Prastini
1. Mengakui Kesalahan Pribadi dan Dampaknya yang Luas
Julia mengakui adanya isu pribadi yang beredar dan menegaskan bahwa ia tidak mengelak atau membenarkan hal tersebut.
Ia juga menyadari bahwa masalah pribadinya telah menimbulkan dampak negatif pada banyak pihak, termasuk orang-orang terdekat, teman, dan brand yang selama ini bekerja sama dengannya.
2. Meminta Maaf kepada 4 Kelompok Pihak yang Terkena Dampak
Dengan tulus, Julia secara spesifik meminta maaf kepada empat kelompok utama yang paling dirugikan atau kecewa:
- Keluarga: Orang tua, keluarga besar, serta Daehoon dan anak-anaknya (Junho, Eunho, Jena).
- Teman: Semua teman-teman dekatnya.
- Brand dan Pihak Kerja Sama: Semua brand dan pihak yang telah percaya dan bekerja sama dengannya.
- Pendukung: Orang-orang dan pihak yang selama ini telah mendukungnya.
3. Menegaskan Masalah Murni Kesalahan Diri Sendiri
Julia menekankan bahwa isu yang terjadi murni urusan dan kesalahannya sendiri. Ia memastikan bahwa permasalahan tersebut sama sekali tidak ada hubungan dengan orang-orang terdekatnya, brand, atau pihak mana pun yang pernah bekerja sama dengannya. Ini bertujuan untuk membebaskan pihak lain dari tuduhan atau keterlibatan.
4. Permintaan Khusus untuk Publik agar Tidak Menghujat
Dalam pernyataannya, Julia memohon kepada publik atau warganet untuk tidak mengganggu dan menghujat orang-orang terdekatnya, teman-temannya, brand, atau pihak yang fotonya/videonya pernah digunakan bersama dirinya.
5. Berjanji Memperbaiki Diri dan Menjadikan Pelajaran Berharga
Sebagai penutup, Julia menyampaikan penyesalan yang mendalam karena telah mengecewakan banyak orang. Ia menyadari sulitnya membangun kepercayaan, namun ia berjanji akan memperbaiki diri dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang kembali.
Ia juga berterima kasih atas dukungan dan kesempatan yang masih diberikan, berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan kembali dipercaya.