Aku Menjauhimu Bukannya Karena Tak Cinta

Hidup Jauh Dari Rasa Tertekan
Sumber :
  • Freepik.com

Olret – Ini masih tentangmu,Yang tak pernah bosan aku ceritakan dalam goresan prosa sederhana. Aku menjauhimu bukan karena membenci, tetapi aku tak ingin hatiku bergantung padamu. Dirimu yang begitu indah, bagaikan perhiasan indah yang tidak mungkin bisa dimiliki siapa pun kecuali seseorang yang sudah menjadi takdir kelak.

Rezeki Lancar dan Berkah: Kekuatan Doa Memohon Kemudahan
Doa Ketika Mengalami Kesempitan dan Kesusahan Dalam Islam

Sebab itu aku tak mau mengganggu, karena aku tak ingin keindahan itu berubah menjadi keburukan, hanya karena rasa ketertarikanku yang berlebihan kepadamu. Jika suatu saat nanti aku telah kembali dan aku tak menemuimu. Percaya lah, bahwa saat itu aku telah melihatmu menemukan sosok yang tepat untuk menjaga dirimu dan itu bukan aku.

Skandal Tumbler Hilang Milik Anita Dewi di KRL: Dari Kelalaian Kecil, Menuju Pemecatan Instan?

Perihal hatiku jangan kau pikirkan. Hati ini sudah terlalu sering merasakan kekecewaan tapi aku sadar mencintaimu dalam diam pada akhirnya semua sudah ditentukan oleh-Nya.

Biarkan saja aku mencatat kisah terindahku saat memperjuangkanmu walau berakhir pilu, Namun Aku akan terus meminta kepada Allah apa yang terbaik untukku dan untukmu.

Karena Aku dan Hatiku Pernah Kecewa dan Terluka Dalam Penantian, Sehingga Mulai

Berangkat dari keterpurukanku saat itu, aku tidak tahu lagi bercerita perihal rasa kecewa yang sangat mendalam selama masa penantian kemarin.  Aku tidak ingin membalasmu, aku tidak ingin membencimu, bahkan aku tidak ingin larut karenamu.

Allah hadirkan rasa kecewa separah ini semua karena Dia menyayangiku, tersimpan pesan indah, bahwa menantikanmu bukanlah yang terbaik menurutNya.. Untukmu yang pernah kunantikan, kisahku bersamamu kemarin, menjadikanku semakin dekat kepadaNya.

Baru aku sadari, setinggi apa aku berharap kepadamu maka setinggi itu pula nantinya aku akan mulai jatuh hingga kebagian paling bawah. Maka, aku belajar memaafkanmu untuk kemarin dan sampai kapanpun. Belajar melupakanmu yang sempat memenuhi memori ingatanku.

Terima kasih banyak, menantikanmu kemarin akan selalu menjadi ingatan terburuk dalam hidupku.

Sejak kepergianmu aku baik baik saja, rasa kecewaku yang penuh luka aku latih dengan belajar bersyukur, iya bersyukur telah dipertemukan dengan sosok sepertimu hingga berakhir seperti ini, maka kujaga hati dan diriku untuk sosok yang bisa menjaga perasaanku nantinya dan itu bukan sepertimu.

Halaman Selanjutnya
img_title