Kisah Nyata : Aku Menikah Dengan Mantan Kekasih Temanku, Kenalan Lewat Tinder

Alasan Menikah
Sumber :
  • Tvn

Kami hanya sempat 1 kali bertemu untuk pertama dan terakhir kali di tahun 2017, tapi sampai sekarang masih berhubungan baik bahkan saya juga sesekali menanyakan yg berkaitan dengan hal medis dan dia juga sering kali menanyakan hal terkait transaksi keuangan perbankan karena saya yang bekerja di bank.

Pengakuan dan Penyesalan: Ketika Julia Prastini 'Jule' Membuka Tabir Kehidupan Pribadinya

Ternyata Bukan Hanya Lewat Taaruf, Akhi-Akhi Zaman Now Bisa Mencari Pasangan Lewat Aplikasi Sosial Media.

Akhi Jogja, saya pernah match lagi dengan orang yang sedang mengambil S2 di UGM di tahun 2016 juga. Saya sebut Akhi karena dia tipe yg suka share hadist, baru-baru hijrah gitu lah. Dia tipe pendengar yang baik dan bilang kalau dia gak mau pacaran, maunya langsung melamar dan nikah. Awalnya saya merasa nyambung sama dia tapi entah kenapa makin ke sana saya makin ilfeel.

Pesan Melda Safitri untuk Suami : Tolong Perhatikan dan Jangan Telantarkan Anak

Pertama dia bilang kalo saya sama dia gak boleh kerja di bank karena riba, dalam hati bilang "hih siapa lo, belum apa-apa udh ngatur". Kedua, dia sering banget ngomongin nikah, adab istri adab suami gitu-gitulah sementara saya mahasiswa akhir, pengen cari kerja dulu.

Sering nanya kalau "aku lamar kamu gimana", terus suatu hari saya tanyakan "emang gajinya mas berapa sudah berani ngajak nikah?" Terus jawabannya "ga seberapa besarnya, yang penting 2 rakaat sebelum subuh lebih penting daripada dunia dan segala isinya" sorry, saya hidupnya realistis dan jawaban kaya gini bikin ilfeel.

Dilema Abadi: Realistis Sejati vs. "Sukses" di Mata Publik

Ini yang terakhir paling bikin ilfeel, waktu itu dia pernah nyamperin ke kota kuliah saya dan selagi dia menunggu saya bimbingan dia baca buku. Wuih saya pikir cerdas emang nih orang, tapi pas saya tanya baca buku apa.

Dia baca buku "jokowi undercover" omg jiwa cebongku terguncang! Hahaha. Secara saya Jokowi die hard lover bangat gitu. Dan saya baru tau kalau pandangan politiknya yang sangat berbeda dengan saya.

Ditambah ayah saya yang berbeda keyakinan dengan saya, otomatis saya harus memiliki pasangan dengan ideologi yang tidak seperti dia, yang terbuka, yang bisa hidup nyaman dengan perbedaan itu karena hubungan saya dan ayah saya sangat dekat. Berakhir dengan saya ghosting dia dan bilang saya udh pacaran dengan orang lain.

Halaman Selanjutnya
img_title