Curhat Yunita Siregar: Anak Bungsu Rasa Sulung dan Jurus Ampuh Melawan Rasa "Enggak Enakan"

Yunita Siregar
Sumber :
  • Youtube

Olret –  Di mata publik, kehidupan seorang aktris sering kali identik dengan kemewahan dan zona nyaman.

Alasan Baim Wong Tinggalkan Sinetron dan YouTube, Kini Jadi Raja Live Shopping

Namun, bagi Yunita Siregar, perjalanan di industri kreatif adalah medan perjuangan, lengkap dengan quarter-life crisis, energi yang terkuras, hingga tanggung jawab besar sebagai "anak bungsu rasa sulung" yang memikul beban keluarga.

Dalam sebuah perbincangan mendalam di podcast SUARA BERKELAS, Yunita Siregar tanpa ragu membedah fakta di balik gemerlap layar kaca dan layar lebar, mulai dari kisah casting puluhan kali hingga persiapan total untuk perannya di film terbaru, Home Sweet Loan.

Akankah Lisa BLACKPINK Memerankan Rapunzel Dalam Adaptasi Live-action Tangled?

Dari Sinetron ke Film: Pengorbanan untuk Kualitas

Anak Bungsu Rasa Sulung

Photo :
  • Youtube

Pelajaran Berkelas 25 Tahun Karir Andien : "Kamu Harus Mau Menyelam ke Sisi Gelap Kamu Juga"

Yunita memulai karir dari modeling dan langsung mendapatkan peran sinetron Love in Paris di tahun 2012, bahkan saat ia masih berkuliah di jurusan Finance and Banking UI. Namun, setelah tujuh tahun di zona nyaman sinetron, ia merasa harus mengambil risiko besar demi perkembangan diri.

"Aku sudah terlalu lama di sinetron, kayaknya aku tidak melihat aku bisa naik secara kualitas diri aku kalau aku tetap di zona nyaman aku," ungkapnya.

Keputusan itu menuntut pengorbanan finansial yang tak main-main. Untuk fokus belajar dan transisi ke film, Yunita harus menarik diri dari sinetron selama 1-2 tahun tanpa pemasukan. Ia bisa melakukannya berkat disiplin menabung yang ketat. Inilah pesan utamanya: perubahan butuh persiapan dan pengorbanan.

Menjadi Kaluna: Potret Perjuangan Generasi Sandwich

Yunita Siregar

Photo :
  • Youtube

Puncak dari perjuangan dan pendalaman karakternya kini hadir dalam film Home Sweet Loan. Yunita memerankan Kaluna, seorang perempuan yang berjuang mengumpulkan uang untuk membeli rumah impian, meskipun gajinya hanya di kisaran UMR (Upah Minimum Regional).

Kaluna adalah perwujudan nyata dari Generasi Sandwich—ia berjuang mati-matian mengejar mimpi pribadinya sambil menanggung beban finansial keluarga. Yunita merasakan relate yang mendalam pada karakter ini, karena ia sendiri adalah "anak bungsu rasa sulung" yang pernah merasakan tanggung jawab besar di rumah.

Kaluna tahu bahwa uang pinjaman dari keluarga tidak akan kembali. Karena itu, ia berjuang keras demi satu tujuan mulia: "Dia berharap semua keadaan ini berakhir di dia aja. Dia tidak ingin nanti mungkin anaknya dia merasakan hal yang sama."

Halaman Selanjutnya
img_title