Gejala Tantrum pada Perempuan dan Cara Mengatasinya

Orang yang mudah marah
Sumber :
  • freepik.com

Banyak perempuan merasa harus jadi "superwoman" yang bisa segalanya: karier oke, rumah tangga rapi, penampilan tetap on point. Tekanan ini bisa menumpuk dan akhirnya meledak.

Rahasia Otak Sehat di Usia Senja: Al-Qur'an Adalah Resep Dokter Saraf!

Faktor Hormon

Perubahan hormonal, seperti saat PMS, kehamilan, atau menopause, bisa memengaruhi kestabilan emosi dan meningkatkan risiko tantrum.

Bagaimana Cara Kerja AI Bisa Menyebabkan Burnout?

Kurangnya Komunikasi Emosional Sehat

Terlalu sering memendam perasaan karena takut dianggap “terlalu sensitif” atau “baper” bisa menyebabkan emosi menumpuk dan sulit dikendalikan.

11 Kebiasaan Buruk yang Diam-Diam Menghancurkan Otak Anda

Trauma atau Luka Emosional

Pengalaman masa lalu yang belum sembuh, seperti pengkhianatan, kekerasan, atau kehilangan, bisa muncul dalam bentuk reaksi emosional ekstrem.

Cara Mengatasi Tantrum dengan Bijak

1. Kenali dan Terima Emosi

Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu sedang marah, sedih, atau kecewa dan itu valid. Jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri karena merasa "berlebihan". Emosi adalah sinyal, bukan musuh.

2. Jangan Dipendam, Tapi Jangan Juga Meledak

Cari cara aman buat mengekspresikan emosi. Menulis jurnal, curhat ke orang terpercaya, atau sekadar berjalan kaki sambil menyendiri bisa membantu proses ini.

3. Latihan Pernapasan atau Mindfulness

Saat emosi mulai memuncak, ambil waktu untuk tarik napas dalam-dalam, fokuskan pikiran, dan tenangkan tubuh. Teknik pernapasan 4-7-8 (tarik napas 4 detik, tahan 7 detik, hembuskan 8 detik) bisa bantu menurunkan tensi emosimu.

4. Berani Minta Waktu dan Ruang

Kalau kamu merasa sedang di ambang ledakan, nggak ada salahnya bilang, “Aku butuh waktu dulu buat tenang.” Lebih baik ambil jeda daripada meluapkan emosi yang bisa bikin kamu menyesal.

5. Temui Profesional Jika Perlu

Kalau tantrum sudah mengganggu keseharian atau hubungan dengan orang lain, jangan ragu konsultasi dengan psikolog. Bukan karena kamu “lemah”, tapi karena kamu peduli pada kesehatan emosimu.

Tantrum pada perempuan dewasa bukan hal memalukan itu sinyal bahwa ada kebutuhan emosional yang butuh diperhatikan. Alih-alih mengabaikan atau menyalahkan diri sendiri, lebih baik kenali, pahami, dan kelola dengan cara yang sehat. Karena jadi kuat bukan berarti nggak pernah emosi, tapi tahu cara mengelola emosi dengan bijak.