Terima Kasih, Untuk yang Tak Bisa Jauh Dari Jatuh Cinta
Maaf karena kadang aku menomorduakanmu demi menomorsatukan kebahagiaan orang lain. Maaf karena kuijinkan mereka singgah dan meminjamkan kunci pintumu lalu dibuang seenaknya. Sungguh, aku minta maaf.
Tapi mulai hari ini aku janji, aku akan menjadi sahabat dan pendengar yang baik untuk ceritamu. Kamu itu seperti ruang. Aku tidak ingin menyebutmu dengan ruang tamu. Karena tamu hanya datang berkunjung.
Lebih tepatnya rumah, karena aku akan membuat orang-orang yang kucintai nyaman lama-lama berada di tempatmu. Dan ketika mereka keluar dari tempatmu mereka akan merindukanmu dan secepatnya pulang. Karena mereka sadar, pemilikmu ini mencintai mereka. Terima kasih, Hati. Tertanda pemilikmu, Kalau kamu sudah menemukan orang yang pas, bilang-bilang ya..”