Memang Ayah Tak Menyusuimu, Tapi Setiap Tetesan Keringatnya Menjadi Air Susu yang Membesarkanmu
- freepik.com
disaat aku berjaya. ayah menggambarkan orang pertama yang berdiri dan juga pula bertepuk tangan untukku. ayahlah yang mengabari sanak saudara, ”anakku dikala ini sukses. ” meski kadang aku cuma mampu membelikan baju koko itu pula cuma setahun sekali. ayah bakal tersenyum dengan bangga.
dalam sujudnya ayah pula tidak kalah dengan doanya ibu, cuma bedanya ayah simpan doa itu dalam hatinya. sampai ketika nanti aku menghasilkan jodohku, ayahku bakal sangat berhati – hati mengizinkannya.
dan juga pula akhirnya, disaat ayah melihatku duduk diatas pelaminan bertepatan pasanganku, ayahpun tersenyum bahagia. kemudian pernahkah aku memergoki, bahwa ayah sempat berangkat ke balik dan juga pula menangis? ayah menangis karna ayah sangat bahagia. dan juga pula ia pula berdoa, “ya alloh, tugasku telah selesai dengan baik. bahagiakanlah putra wanita kecilku yang manis bertepatan pasangannya.
”pesan ibu ke anak buat seorang ayah”
anakku..
benar ayah tidak mengandungmu,
namun darahnya mengalir di darahmu, namanya melekat dinamamu…
benar ayah tidak melahirkanmu,
benar ayah tidak menyusuimu,
namun dari keringatnyalah masing – masing tetesan yang jadi air susumu…
nak…
ayah benar tidak menjagaimu masing – masing disaat,
namun paham kah kau dalam do’anya tetap ada namamu disebutnya…
tangisan ayah dapat jadi tidak pernah kau dengar karna dia ingin terlihat kuat biar kau tidak ragu buat berlindung di lengannya dan juga pula dadanya ketika kau merasa tidak aman…
pelukan ayahmu dapat jadi tidak sehangat dan juga pula seerat bunda, karna kecintaanya dia takut tidak sanggup melepaskanmu…
dia ingin kau mandiri, biar ketika kami tiada kau sanggup hadapi segala seseorang diri..
bunda hanya ingin kau tahu nak..
bahwa cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta bunda…
anakku…
jadi didirinya pula terdapat surga bagimu… sampai hormati dan juga pula sayangi ayahmu.