7 Rekomendasi Desserts Untuk Perayaan Natal, Manis dan Nikmat
- freepik
Olret – Natal tidak mungkin dibayangkan tanpa persembahannya yang dapat dimakan. Penyebarannya luas dan bervariasi. Kami hanya menyertakan beberapa yang lebih populer. Namun dunia ini luas dan pastikan untuk mencoba makanan pokok Natal lintas budaya! Sebab, berpelukan melambangkan salah satu semangat Natal yang sesungguhnya.
Dessert dan minuman manis memang identik dengan pesta Natal. Mari kita lihat beberapa yang populer.
1. Coklat Panas
Apa cara yang lebih baik bagi sebuah keluarga untuk menghangatkan diri selain dengan secangkir coklat panas? Dibuat dengan bubuk coklat, gula, dan susu, ini adalah minuman yang nyaman dan menenangkan yang dinikmati baik oleh tua maupun muda.
Di atasnya diberi krim kocok atau marshmallow, ini mewujudkan esensi kesenangan musim dingin. Menyeruput coklat panas sambil dibungkus selimut atau di dekat perapian merupakan tradisi menyenangkan yang melambangkan kegembiraan dan kehangatan Natal.
2. Boozy Eggnog
Nah, Natal sekarang tidak terbatas pada anak-anak saja, bukan? Boozy Eggnog, minuman liburan yang lembut dan kaya rasa, memiliki sejarah sejak Eropa abad pertengahan. Di AS, ini adalah tradisi perayaan selama pertemuan Natal.
Dibuat dengan telur, susu, gula, dan sedikit alkohol seperti rum atau brendi, disukai oleh orang dewasa. Camilan memanjakan ini menambah sentuhan hangat dan gembira pada perayaan liburan.
3. Fudge
Fudge, suguhan Natal yang lezat, berasal dari akhir abad ke-19 di AS. Dibuat dengan gula, mentega, susu, dan coklat, dimasak dengan tekstur lembut. Saat hari raya, keluarga kerap menjadikan fudge sebagai oleh-oleh manis atau hidangan penutup yang meriah.
Kesederhanaan dan rasanya yang kaya menjadikannya makanan buatan sendiri yang populer, membawa kegembiraan dan manisnya perayaan Natal di seluruh AS.
4. Pecan Pie
Makanan penutup tradisional Amerika lainnya yang disukai, Pecan Pie berasal dari Amerika Serikat bagian selatan. Camilan manis ini memiliki isian lezat yang dibuat dengan pecan, sirup jagung, gula, dan mentega, dipanggang dalam lapisan mentega.
Asal usulnya diperkirakan berasal dari akhir abad ke-19. Selama Natal di AS, kue ini menempati tempat yang disayangi di meja liburan, melambangkan kehangatan dan kesenangan.
Kebaikan pai yang lengket dan pedas mewujudkan esensi pertemuan meriah, sering kali dinikmati dengan sesendok krim kocok. Popularitasnya menyoroti kegembiraan menikmati kelezatan tradisional buatan sendiri selama musim liburan.
5. Kue Gingerbread
Kue jahe berasal dari zaman kuno di Eropa. Adonan yang manis dan dibumbui digulung dan dipotong menjadi bentuk yang meriah, sering kali dihias dengan lapisan gula dan permen.
Memanggang dan mendekorasi kue-kue ini adalah aktivitas keluarga yang disayangi selama musim liburan. Mereka disukai karena rasanya yang lezat dan daya tarik dekoratifnya, sering digantung sebagai hiasan di pohon Natal atau dibagikan sebagai hadiah buatan sendiri.
Kue jahe melambangkan kegembiraan membuat kue liburan, menambah sentuhan lezat dan meriah pada perayaan.
6. Yule Log
Yule Log adalah tradisi Natal abadi lainnya yang berakar pada perayaan titik balik matahari musim dingin dalam budaya pra-Kristen. Di Eropa abad pertengahan, keluarga berkumpul untuk membakar kayu besar, melambangkan kemenangan terang atas kegelapan.
Di AS, tradisi ini berkembang menjadi hidangan penutup yang lezat: kue Yule Log yang terbuat dari kue bolu yang digulung dengan frosting, menyerupai kayu gelondongan asli. Keluarga menikmati suguhan manis ini selama pertemuan Natal.
Ini melambangkan kehangatan, kesatuan, dan semangat pesta. Memanggang dan berbagi kue Yule Log telah menjadi cara yang menyenangkan bagi orang Amerika untuk merayakan musim liburan, menghormati adat istiadat berusia berabad-abad dengan sentuhan lezat.
7. Kue Buah
Yang terakhir, yang paling digemari, paling dicerca, jarang dipuja, namun tidak pernah mengabaikan kue buah! Di AS, ini mendapatkan popularitas pada abad ke-18 dan menjadi tradisi Natal. Dibuat dengan merendam buah-buahan kering dalam alkohol, buah ini dipanggang menjadi kue yang padat dan beraroma.
Beberapa orang menyukai rasanya yang kaya, sementara yang lain tidak menyukai kepadatannya yang kering dan rasanya yang kuat. Meskipun merupakan makanan penutup yang bersifat polarisasi, makanan ini bertahan sebagai simbol tradisi, yang sering kali diwariskan dari generasi ke generasi.
Baik disukai atau dihindari, kue buah tetap menjadi bagian unik dan abadi dalam perayaan Natal Amerika, yang melambangkan keragaman selera selama musim liburan.